Mohon tunggu...
Armada11
Armada11 Mohon Tunggu... Jurnalis - Kadang menulis bola, film, sejarah, atau bahkan sekedar ghibah

Pecinta Timnas Indonesia, Penikmat Film, Penyintas Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tak Perlu Memaksa Timnas Indonesia Menjadi Juara!

27 Desember 2021   12:01 Diperbarui: 27 Desember 2021   12:06 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel Timnas Indonesia vs Singapura (dok. affsuzukicup.com)

Para pecinta timnas Indonesia mungkin tengah ber euforia untuk kebehasilan timnas Indonesia melaju ke partai puncak gelaran Piala AFF 2020. Untuk kali keenam, skuat Garuda kembali menggapai partai final dengan asa memecahkan kutukan sebagai runner up. Iya, dalam 5 partai final sebelumnya, skuat Merah Putih harus selalu puas dengan posisi kedua. Dan di partai puncak keenam ini, mereka berambisi untuk memecahkan rasa penasaran yang menggelayut.

Namun perlu diingat, dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan bahwa, para pendukung timnas boleh saja berharap Indonesia untuk menjadi juara. Namun, jangan terlalu menuntut. 

Pasalnya, dengan beban berat yang pendukung berikan, nantinya justru akan membuat skuat Garuda tak bisa bermain dengan rileks. 

Terlepas dari lawan yang akan mereka hadapi di partai puncak, ada beberapa faktor yang membuat kita tak harus menuntut anak asuh coach Shin Tae-yong untuk menjadi juara.

Yang pertama, tim ini masih terbilang baru. Iya, timnas Indonesia saat ini merupakan tim baru yang dibentuk oleh coach Shin ketika menjelang gelaran dimulai. Memang, coach Shin telah mulai membentuk tim pada bulan Juni lalu ketika Indonesia masih berkompetisi di babak grup kualifikasi Piala Dunia 2022, namun setelahnya, tim tersebut dibubarkan, dan coach Shin kembali menangani timnas U-23 yang dipersiapkan untuk kualifikasi Piala Asia U-23.

Alasan kedua tentu saja keterbatasan coach Shin dalam memilih pemain. Ketika gelaran Piala AFF dimulai, Liga Indonesia tetap berjalan dan berimbas pada pembatasan pemain yang boleh dipanggil ke Timnas Indonesia. Sebuah cobaan tersendiri bagi Coach Shin, karena harus merelakan sejumlah pemain yang sebelumnya masuk ke skuatnya untuk digantikan oleh pemain alternatif.

Alasan ketiga, tim ini masih memerlukan waktu untuk bisa menyatu. Kita lihat, Vietnam menuai kesuksesan dalam beberapa tahun terakhir berkat tangan dingin pelatih Park Hang-seo yang menangani mereka semenjak usia muda. Dan itu tak terjadi dalam tempo satu atau dua tahun terakhir, namun dimulai sejak usia kelompok umur pada tahun 2017 lalu. Dan hasilnya? Dapat kita saksikan sendiri, bagaimana kekuatan Vietnam saat ini kan? 

Nah, untuk timnas Indonesia, setidaknya masih membutuhkan satu hingga dua tahun kedepan agar bisa semakin menyatu. Pasalnya, coach Shin sendiri terhitung baru menangani skuat Garuda pada akhir tahun 2019 lalu, sehingga jika dihitung, tahun ini genap 2 tahun dirinya menangani tim Merah Putih. Namun perlu diingat, tahun pertamanya menangani timnas Indonesia, lebih banyak nganggurnya karena tak ada kegiatan karena pandemi covid-19.

Nah, setidaknya kita bisa bijak untuk tak terlalu menuntut timnas Indonesia untuk menjadi juara. Namun, jika pada akhirnya skuat Garuda menjadi juara pada Piala AFF 2020 ini, tentu hal tersebut menjadi sebuah hal yang sangat patut disyukuri dan dibanggakan. Karena bagaimanapun, bagi saya pribadi, dengan segala keterbatasan yang ada, skuat Garuda mampu lolos ke final gelaran adalah sebuah hal yang sudah lebih dari cukup. Selalu semangat skuat Garuda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun