Rasanya seperti hamil 2,5 tahun.
Hari-hari ini, kalo kalian ngelihat aku, pasti aku tampangnya lagi blank. Terus kalo kalian buat suara sedikiiit aja di dekatku, aku bisa kaget sampe jatoh dari bangku. Dan kalo kalian lalu duduk di depanku dan tanya : “Kamu kenapa sih kayak orang linglung?”
Jawabnya cuma satu kata : Dreamlets.
Picture book baru ku yang akan terbit tanggal 26 January nanti itu bukan Kumpulan Dongeng. Buku itu isinya satu cerita. Satu cerita kok jumlah halamannya 204? Ya, karena ceritanya memang panjang.
Dan bukan cuma ceritanya yang panjang, waktu pembuatannya juga panjang. 2,5 tahun. Buat ibu-ibu yang sudah penah hamil. Semua sudah merasakan bahwa 9 bulan itu terkadang terasa begituuu panjang. Nunggunya sampai begah. Tapi terkadang terasa begitu cepat, terutama bila hari H telah tiba dan kita merasa belum siap! Seperti itulah rasanya membuat buku selama 2,5 tahun. Sometimes that pages dragged forever, but then suddenly the D day is almost here! And I’m not ready!
Sebelum-sebelumnya, setiap terima kabar tanggal terbit dari penerbit, reaksiku tentu happy, deg-deg-an, excited dan langsung ketak-ketik berita Coming soon untuk di upload ke facebook dan ke twitter. Tapi kali ini, ketika aku menerima kabar tanggal terbit, aku langsung gugup. Dan tiba-tiba bingung harus apa. This book is so special to me that I don’t know if I can ever do enough for it. Mau mengetik sesuatu, takut saying too much. But on the other hand, takut saying too little juga.
Aku langsung message Evelyn (EorG), teman hamilku selama 2.5 thn itu.
Aku : Ev, aku terlalu gugup. Don’t know what to do.
Waktu ngetik itu sih aku tahu Evelyn tidak akan menjawab karena dia memang sedang workshop.
But it felt good to just tell her (or her facebook) how I felt :).
Walau gugupnya sih tetep gugup :).
Tapi tanpa dia jawab pun aku sudah tahu bahwa dia sama gugupnya. Gimana nggak gugup? 204 halaman itu semuaaaa hasil ilustrasi dia seorang diri! Biasanya kalo nggarap Kumpulan Dongeng, sekapal itu rame-rameee.. minimal ber 6, maksimal ber 11. Bisa haha hihi bareng, bisa curhat curhatan, bisa ngobrol dan discuss ini itu. But untuk buku ini, just me and Ev. A collaboration has never been this intense. We laughed, and cried, berantem, baekan, berantem lagii :) dan lain lain. Sebenernya ini bukan kali pertama kita berdua buat big project bareng. Thn 2005, kita berdua duet buat seri Little Lily’s Big Adventure. Itu juga 10 cerita @ 24 halaman, jadi 240 halaman dihandle Evelyn sendiri. But at that time, we were both still new at this. Jadi mungkin belum secerewet sekarang haha :). Dan juga waktu itu ceritanya jauuh lebih sederhana. Little Lily itu bentuknya 10 cerita pendek dengan plot sederhana. Dreamlets adalah 1 cerita panjang dengan 2 plot yang terjalin. I have changed, Ev has changed and the story is more complex, so the stake is higher.
So kemarin secara spontan, aku langsung bikin status gugup karena akan lahir anak kembar (karena memang at the same time sedang gugup juga tentang terbitnya Ally. But kenapa itu buat gugup, ceritanya lain dan nanti akan kuceritakan terpisah).
Dan setelah kemarin seharian bekerja (my numbers calmed me down. Lucu ya! When my work stresses me out, my writings calm me down. And when I’m on pins and needles about my books, my work calms me down) dari sore kemarin memberitahu sebanyak-banyaknya orang bahwa aku sedang gugup (termasuk bbm Mbak Noni di BIP), dan pagi tadi kembali mengemail Mbak Noni khusus untuk ngabarin aku gugup (loh kemarin kan udah ngabarin pake BBM? Haha :)) baru sekarang ini aku bisa duduk dan mengetik yang ini. Kemarin itu aku sudah seperti bola karet berisi udara yang isi udaranya terlalu banyak sehingga disentuh sedikit pun langsung membal ke sana sini nggak karuan haha :). Hari ini pun masih seperti itu, tapi mungkin karena sudah ada waktu, sudah sempat tidur, sudah lebih biasa dengan keadaan membal membal ini haha :).
So let this note be my first note about Dreamlets. Udah panjang tapi belum ngomong apa apa tentang Dreamlets nya sendiri ya? Ngalor ngidul nggak karuan haha :).
Apa itu Dreamlets?
Untuk saat ini, baca saja back covernya itu.
Arleen
