Mohon tunggu...
arlan dwi
arlan dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa ekonomi dari Universitas Negeri Malang, yang sedang menempuh S1 Pendidikan Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi, dan Struktur Ekonomi di Indonesia

26 Mei 2025   09:26 Diperbarui: 26 Mei 2025   09:26 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UM Bahas Keterkaitan Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi, dan Struktur Ekonomi Indonesia

Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, dan struktur ekonomi di Indonesia

Malang, 17 Maret 2025 --- Mahasiswa kelas Perekonomian Indonesia Universitas Negeri Malang menggelar diskusi akademik bertajuk "Pendapatan Nasional, Pertumbuhan Ekonomi, dan Struktur Ekonomi di Indonesia." Diskusi ini menghadirkan pemaparan oleh Kelompok 2 yang beranggotakan Jonathan Setia Theogracia Sinuhaji, Moch Arlan Dwi Saputra, Muhammad Zulkarnain Al Zakki, dan Rama Niko Saputra yang dipandu oleh dosen pengampu, Ibu Emma Yunika Puspasari, M.Pd.

Diskusi dimulai dengan pemaparan konsep pendapatan nasional, meliputi metode perhitungan melalui pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Kelompok 2 menjelaskan indikator-indikator utama seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Nasional Bruto (PNB), dan Produk Nasional Neto (PNN) sebagai ukuran kinerja ekonomi nasional. Selain itu, dijelaskan pula perbedaan antara pendapatan domestik dan nasional berdasarkan kerangka System of National Accounts (SNA) 2008.

Pada sesi berikutnya, kelompok memaparkan pertumbuhan ekonomi sebagai peningkatan output barang dan jasa dari waktu ke waktu, dengan menyoroti faktor-faktor yang memengaruhi seperti sumber daya alam dan manusia, investasi, kondisi politik, serta perkembangan teknologi. Data terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia turut disajikan untuk menggambarkan tren terkini.

Pembahasan berlanjut pada transformasi struktur ekonomi Indonesia, yang kini bergeser dari sektor agraris menuju industri dan jasa. Sektor pertanian yang sebelumnya menjadi tulang punggung ekonomi kini mulai berkurang perannya, sementara sektor jasa tumbuh menjadi penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini dipandang sebagai tanda kemajuan menuju modernisasi ekonomi.

Kelompok 2 kemudian menganalisis keterkaitan ketiga aspek tersebut, yakni pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, dan struktur ekonomi. Mereka menyampaikan bahwa peningkatan pendapatan nasional biasanya menandakan pertumbuhan ekonomi yang mendorong perubahan struktur ekonomi ke sektor yang lebih produktif. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum tentu diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Tantangan seperti ketimpangan antarwilayah, kualitas sumber daya manusia yang belum merata, serta dampak fluktuasi ekonomi global menjadi fokus perhatian.

Gambar 2. Sesi Tanya Jawab Bersama Audiens
Gambar 2. Sesi Tanya Jawab Bersama Audiens

Ryan Arvyansyah menyoroti defisit APBN sebesar Rp31,2 triliun dan menanyakan sejauh mana defisit tersebut memengaruhi investasi di sektor produktif seperti industri dan jasa. Kelompok 2 menjelaskan bahwa defisit anggaran dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk berinvestasi dalam infrastruktur, yang berpotensi menghambat investasi di sektor-sektor utama jika tidak dikelola secara efektif.

Ika Asaddina Firdaus menyoroti penurunan setoran pajak, mengajukan pertanyaan terkait penurunan setoran pajak sebesar 30 persen dan respons Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurut kelompok, pemerintah berupaya memperbaiki sistem perpajakan melalui reformasi dan peningkatan kepatuhan wajib pajak guna memperkuat penerimaan negara di tengah defisit anggaran.

Ahmad Nanang Zaini mengangkat isu fluktuasi harga minyak dan gas dunia yang berdampak pada sektor industri dan transportasi. Kelompok 2 memaparkan bahwa perubahan harga energi berdampak pada biaya produksi dan inflasi, sehingga memengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional dalam jangka pendek maupun panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun