Mohon tunggu...
Arkaputra Pramatya
Arkaputra Pramatya Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa

Mempelajari dan menulis artikel mengenai bidang sosial dan otomotif

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Teori Fungsionalisme dan Kaitannya Dengan Pekerjaan Masyarakat Desa Buntu

26 Maret 2024   11:41 Diperbarui: 2 April 2024   07:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua pemuda asal Bekasi sedang bertani (dok. pribadi)

Ketika kami tiba Desa Buntu pada tanggal 4 Maret 2024, kami ditugaskan untuk melakukan penelitian sosial terhadap masyarakat desa Buntu, kami memutuskan untuk melakukan penelitian sosial tentang pekerjaan mereka sehari-hari. Setelah kami mendapatkan jawaban dari penelitian sosial yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa pernyataan salah satunya adalah mayoritas masyarakat desa Buntu bekerja sebagai petani, dimana mereka bekerja sebagai petani karena beberapa faktor, yaitu mereka yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga SD, SMP, maupun SMA, mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk bekerja di bidang lain, dan mereka yang meneruskan pekerjaan orang tua mereka. 

Alasan lain Masyarakat di desa Buntu bekerja sebagai petani adalah tempat yang strategis, dimana Wonosobo adalah daerah dengan keadaan tanah yang begitu subur sehingga banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh contohnya adalah sayuran. Mulai dari dataran tinggi Dieng, terdapat banyak sekali sayuran. berbagai macam sayuran dapat tumbuh seperti, kubis, kentang, seledri, sawi, mentimun, bayam, cabai, kangkung, dan masih banyak tumbuhan yang termasuk jenis sayuran lain.

Sebagian dari mereka yang bekerja sebagai Petani menganggap bahwa mereka memiliki penghasilan yang cukup jika hanya bekerja sebagai Petani, namun ada juga yang mengambil pekerjaan sampingan di luar desa maupun di dalam desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa, mereka yang bekerja di luar desa mengambil profesi seperti sebagai supir angkot, penggalian pasir, dll.  Warga yang memutuskan untuk mengambil pekerjaan sampingan di dalam desa untuk memenuhi kebutuhan warga memutuskan untuk membuka warung makan, toko sembako, toko kopi, dll. Mereka mengambil pekerjaan sampingan tersebut dengan alasan untuk mengantisipasi jika penghasilan mereka dari Bertani tidak mencukupi karena gagal panen. 

Pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari ternyata memiliki keterkaitan dengan salah satu teori sosiologi, yaitu teori Fungsionalisme, dimana sang penemu teori Fungsionalisme, Emile Durkheim menyoroti pentingnya fungsi-fungsi sosial yang dijalankan oleh pekerjaan dalam masyarakat. Pekerjaan tidak hanya memenuhi kebutuhan ekonomi individu, tetapi juga berperan dalam mempertahankan stabilitas sosial dan integrasi masyarakat. Emile Durkheim menjabarkan masyarakat adalah satu kesatuan dan di dalam masyarakat ada bagian-bagian yang dibedakan. Perbedaan fungsi mempunyai tujuan supaya sistem berjalan berimbang.

Sebagai petani, norma sosial mencakup komitmen untuk menciptakan hasil pertanian yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini mencakup memperhatikan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan ekologi di lahan pertanian. Sebagai petani, norma sosial mencakup komitmen untuk menciptakan hasil pertanian yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini mencakup memperhatikan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan ekologi di lahan pertanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun