Mohon tunggu...
Kuntoro Tayubi
Kuntoro Tayubi Mohon Tunggu... Journalist -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah ruh, dan menebar kebaikan adalah jiwaku. Bagiku kehidupan ini berproses, karena tidak ada kesempurnaan kecuali Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Kebun Binatang Mini di SMA 2 Brebes

21 Maret 2018   07:08 Diperbarui: 21 Maret 2018   08:12 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak dari Full Day School (FDS) atau sekolah lima hari di antaranya dapat menyebabkan siswa jenuh berada dilingkungan sekolah karena terlalu lama di kelas. Untuk meminimalisir rasa jenuh tersebut, SMA N 2 Brebes, Jawa Tengah, membuat kebun binatang mini di area hutan sekolah seluas 1 hektar.

"Dengan membangun kebun binatang, diharapkan siswa betah belajar di sekolah," ujar Kepala SMA N 2 Brebes Dr Sadimin saat berbincang sembari mengelilingi hutan sekolah, Selasa, 20 Maret 2018.

Lamanya di sekolah, kata Sadimin, membuat siswa jenuh. Hadirnya kebun binatang mini ini diharapkan siswa menjadi senang, nyaman dan kerasan. Selain itu, sebagai wujud sekolah Adiwiyata dan sekolah ramah anak.

Beberapa binatang tersebut di antaranya ayam kalkun, kelinci Australia, berbagai macam burung, ikan dan rusa totol. Semua binatang tersebut bukan satwa yang dilindungi sehingga bebas untuk dipelihara oleh siapapun.

"Rusa Totol atau axis axis diambil dari penangkaran rusa di Bandung," kata doctor lulusan UGM ini.

Dua rusa tersebut lebih dari sebulan berada di SMA 2 Brebes. Mereka diberi nama Dilan dan Milea, mengambil tokoh film Dilan 1990. Dua pasangan rusa ini diharapkan  berbangbiak.

Meski baru puluhan binatan yang dipelihara, Sadimin yakin bila hutan sekolah sudah besar besar maka dengan sendirinya banyak burung yang singgah.

"Kedepan, tentu kami akan menambah jumlah hewan sekaligus membuat kandangnya yang tentunya disesuaikan dengan anggaran yang ada. Boleh jadi nantinya juga ada relawan yang berinvestasi," tuturnya.

Untuk menambah kesejukan, kerindangan dan keindahan, dibuat pula tanaman hidropolik, green house, tanaman obat juga kolam resapan.

"Sekolah kami memiliki luas lebih dari 4 hektar, jadi masih banyak peluang pemanfaatan lahan selain untuk ruang kelas, lapangan olah raga, masjid, aula dan laboratorium," pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun