Mohon tunggu...
Arjunli BagusAmorta
Arjunli BagusAmorta Mohon Tunggu... Mahasiswa - oke

mahasiswa yang cita cita menjadi pengusaha kaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perhatian terhadap Informasi Tidak Benar di Media Digital Terkait Mahasiswa KKN UGM 2023

25 Juli 2023   17:10 Diperbarui: 25 Juli 2023   17:23 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eddy merasa sangat menyesal atas beredarnya kabar tersebut karena baginya, mahasiswa KKN tersebut telah menjalankan programnya dengan baik. Selain itu, Eddy juga berkomitmen untuk menyelidiki akar permasalahannya."

"Kasus itu sebenarnya nggak seperti itu. Sekarang baru saya selidiki biang keladinya siapa. Kami kasihan, proker sudah berjalan bagus dan kami nyaman-nyaman saja. Sebenarnya tidak ada yang berbuat mesum itu tidak ada. Tapi nggak tahu yang memviralkan itu mungkin ada sakit hati atau apa," urainya.

"Saya prihatin sekali, mungkin dari mulut ke mulut saya nggak tahu. Selaku yang ditempati, saya juga merasa nggak ada kejadian seperti itu. Kami baik-baik saja dan KKN tujuannya buat kemasyarakatan," sambung Eddy.

Percepatan penyebaran kabar hoaks yang viral di media sosial menjadi perhatian UGM, dan dengan cepat, lembaga tersebut mengklarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar melalui akun Twitter resmi mereka.

Melalui akun Twitter resmi UGM, @UGMYogyakarta, kabar tersebut langsung mendapat klarifikasi dari direktur DPkM UGM, DR. dr. Rustamadji, M.Kes. Pihaknya dengan tegas menegaskan bahwa kabar tersebut telah dikonfirmasi tidak benar.

Menurut pernyataan dari Direktur DPkM UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., berita mengenai mahasiswa UGM yang terlibat dalam aksi mesum saat KKN yang beredar luas di media sosial hanyalah berita palsu. Lembaga DPkM UGM yang bertanggung jawab atas kegiatan KKN juga telah melakukan investigasi, dan hasilnya menyatakan bahwa tidak ada kejadian seperti yang ramai diberitakan di media sosial. 


"Setelah dilakukan investigasi, dinyatakan bahwa kejadian tersebut tidak sesuai dengan apa yang diberitakan. Tidak ada perbuatan mesum seperti yang ramai diperbincangkan," ujar Rustamadji.

Penting untuk memahami betapa seriusnya isu hoaks di media digital dan dampak yang dapat ditimbulkannya. Klarifikasi yang dilakukan oleh pihak terkait menunjukkan pentingnya upaya kolaboratif dalam melawan penyebaran informasi palsu. Dengan kesadaran dan edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menggunakan media digital dan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan bermanfaat bagi semua.

Analisis masalah yang terdapat diberita ini adalah tentang penyebaran hoaks di media digital yang terkait dengan mahasiswa KKN UGM 2023 yang diduga terlibat dalam aksi mesum. Masalah ini memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  • Penyebaran Hoaks di Media Digital: Penyebaran informasi palsu atau hoaks di media digital menjadi masalah serius karena informasi tersebut dapat menyebar dengan cepat dan mencapai banyak orang sebelum terverifikasi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan reputasi dan ketegangan di kalangan masyarakat.
  • Dampak Negatif yang Luas: Penyebaran hoaks dapat menyebabkan dampak negatif yang luas dan merugikan banyak pihak. Reputasi individu atau kelompok terkait dapat terancam, dan lembaga pendidikan seperti UGM juga dapat mengalami kerugian dalam proses belajar-mengajar dan lingkungan kampus.
  • Edukasi Literasi Media dan Berpikir Kritis: Salah satu langkah yang diperlukan dalam menghadapi isu hoaks di media digital adalah meningkatkan pendidikan literasi media dan berpikir kritis di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Dengan demikian, orang akan lebih mampu memilah dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
  • Tanggung Jawab Platform Media Digital: Platform-media digital juga perlu bertanggung jawab dalam memerangi penyebaran hoaks dengan menerapkan algoritma yang lebih cermat dan kebijakan yang ketat terkait konten palsu.
  • Kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Pendidikan, dan Masyarakat Sipil: Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil menjadi penting dalam menciptakan kesadaran dan kampanye anti-hoaks yang efektif.
  • Tanggung Jawab Individu: Individu sebagai pengguna media digital perlu lebih bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi. Memverifikasi kebenaran dan keandalan informasi sebelum membagikannya menjadi kunci dalam mengurangi penyebaran hoaks.
  • Kebutuhan akan Komunikasi yang Akurat dan Bertanggung Jawab: Kolaborasi dan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang akurat dan bertanggung jawab menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Mungkin kita bisa berhati-hati ketika bersosial media, karena penyebaran hoaks dan informasi palsu dapat menyebabkan kerugian dan masalah yang serius. Lanjutkan untuk tetap bijaksana dalam membagikan informasi, memverifikasi kebenarannya, dan menjadi bagian dari lingkungan komunikasi yang akurat dan bertanggung jawab di media digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun