Dalam masa social distancing ini, peran guru les pun akhirnya ikut diambil oleh orang tua, sehingga momen belajar online ini menjadi sebuah tugas yang lebih berat untuk seorang dibanding harus mengurus rumah ataupun memasak, karena anak cenderung lebih suka bernegosiasi untuk melakukan hal-hal lain saat belajar di rumah, tidak segera menyelesaikan tugas ataupun lambat menangkap materi yang diberikan pada hari itu.
Menjadi Lebih Ketat Mengatur Keuangan
Meskipun di rumah saja, bukan berarti biaya hidup menjadi lebih sedikit, yang terjadi justru sebaliknya. Biaya keperluan rumah tangga semakin besar, dan bagi keluarga yang berpenghasilan tidak tetap, pendapatan justru menurun seiring berkurangnya aktivitas masyarakat.
Semakin sering masak, semakin banyak biaya yang diperlukan untuk membeli bahan-bahan makanan termasuk gas untuk memasak, dan ditambah keinginan ibu agar seluruh anggota keluarga tetap sehat, maka menu yang disajikan pasti lebih lengkap dan ditambah dengan buah serta vitamin untuk seluruh anggota keluarga.
Banyaknya menu promo di layanan belanja makanan secara online juga menambah besar biaya yang dikeluarkan ibu dengan alasan untuk memberi variasi makanan untuk anak-anak agar tidak bosan.
Selain makanan, biaya terbesar yang dikeluarkan ibu adalah membeli pulsa untuk anak belajar online ataupun untuk anak bermain game agar anak lebih betah di rumah.
Karena di rumah sepanjang hari, tentu semua alat-alat listrik akan terus menyala, sehingga  pulsa listrik di rumah  semakin cepat habis.
Selain itu, keperluan membeli masker, sabun hingga hand sanitizer yang harganya saat ini tidak murah, menjadi salah satu sebab mengapa pengeluaran ibu menjadi lebih besar meskipun ibu libur ke mall*nyengir.
Mengingat masih cukup lama waktu yang diperlukan untuk bekerja dan belajar di rumah, maka ibu harus cukup pintar mengatur keuangan agar tidak terjadi deficit.
Lalu apakah peran ayah dalam masa social distancing ini? Cukup dengan tidak menambah kerepotan ibu, membantu ibu di dapur dan menambah uang belanja *nyengirÂ