Mohon tunggu...
Aris Wahidin
Aris Wahidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Lulusan UIN Sunan Kalijaga 2009 Kepala SMK Ma'arif NU Bawang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kiai Hasan Ma'ruf: Syeh Subakir Desa Bawang

25 September 2019   12:17 Diperbarui: 25 September 2019   12:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut penuturan keturunannya, Kiai Hasan Ma'ruf tiba di Bawang dengan dua puteranya yaitu Jalal Suyuti dan Suhud, kemudian mereka bermukim dan membangun mushola di Desa Bawang tepatnya di RT 15/05 Blok I Bawang. Setelah wafat dan disemayamkan di Pesarean Kebon Dalem, peranan dalam mendidik dan mendampingi masyarakat Bawang dilanjutkan oleh kedua puteranya, Kiai. Jalal Suyuti dan Kiai.Suhud. 

Kiai Jalal mempunyai 3 orang putera; Kiai Masyhuri, Kiai. Abd. Qodir dan Kiai. Khusnin Sholeh. Kiai Jalal Suyuti membangun rumah di sebelah utara Desa Bawang dan mengembangkan agama Islam di sana dengan membangun Masjid (sekarang Masjid Assyafi'iyyah di asuh oleh Kiai Muhyidin putera Kiai. Masyhuri). Makam Kiai Jalal Suyuti dapat kita jumpai di belakang mihrab pengimaman Masjid Assyafiiyah.

 Adapun Langgar Pondok diteruskan oleh Kiai. Suhud dan sepeningglanya beliau kemudian diteruskan oleh puteranya yang bernama Kiai. Kholil. Pada tahun 1945 s/d 1954 M, Kiai Kholil pindah ke Desa Jambangan sampai wafat di desa tersebut. Pada tahun 1960 M Langgar Pondok tersebut direhab oleh H. Musthofa besan dari Kiai. Jalal Suyuti. 

Dan empat tahun kemudian yakni tahun 1964 M putera pertama Bapak H. Musthofa yang bernama Achmad Fauzi pulang dari menuntut ilmu di Pondok Pesantren Kaliwungu dan Pare Kediri, beliau bersama puteranya merehab yang kedua kalinya Langgar Pondok tersebut dan di beri nama Al-Alim (Aribattul Muta'alim). Pada tahun 1987 M Ponpes AL ALIM atas dorongan dari adik-adik H. Achmad Fauzi dan masyarakt membangun kembali dan mengganti nama menjadi PONPES DARUSSALAM PUTRA PUTRI. Nama tersebut digunakan sampai sekarang, Pondok putra di asuh oleh KH. A. Fauzi Musthofa dan Pondok putrid di asuh oleh KH. Muzamil Musthofa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun