Mohon tunggu...
ARI SUDRAJAT
ARI SUDRAJAT Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah bagian dari perubahan untuk bangsa yang besar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ironis, Warga Sukamulya Belasan Tahun Tinggal di Gubuk Terpal

16 September 2022   22:12 Diperbarui: 17 September 2022   02:28 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ating (60) bersama anak bungsunya Muhlis (15) di rumah gubuk terpalnya/dokpri

TANGERANG - Ating warga Kampung Pondok Gede Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Harus rela menyisakan sisa hidupnya tinggal di gubuk terpal bersama anak bungsunya Muhlis. Jumat, (16/9/2022).

Rumah yang ditempati Ating (60) bersama anaknya Muhlis (15) sangat memprihatinkan, jauh dari kata layak. Ibu bersama anaknya tersebut tinggal di sebuah lahan kosong bersebelahan dengan kali dan sawah.

Ketua RT Basip membenarkan adanya warga yang tinggal di gubuk terpal dekat jalan raya, tepatnya di seberang jalan pinggir kali. Tempat itu tidak jauh dari kantor kecamatan.

"Iya betul ada warga kami yang bernama ibu Ating, tinggal di sebuah gubuk terpal dekat jalan raya" ungkap Basip.

Rumah gubuk terpal yang ditempati keluarga ibu Ating di Sukamulya/dokpri
Rumah gubuk terpal yang ditempati keluarga ibu Ating di Sukamulya/dokpri

Di lahan itu mereka mendirikan sebuah gubuk, tempat berteduh dari hujan dan panas. Ukurannya kecil, hanya 4x4 meter. Beratap terpal dan berlantai tanah.

"Iya mau gimana lagi emang punyanya begini, disyukuri ajalah. Saya gak punya apa-apa diizinkan tempat tinggal di sini saja sama pemerintah sudah bersyukur," ucap Ating saat ditemui awak media di kediamannya.

Sehari-hari Ating bersama anaknya berkeliling berjalan kaki mengaharapkan uluran tangan atau  mengemis dari pasar ke pasar.

Ating memiliki kelainan tingkah laku, sering lupa (linglung) kondisi ini biasa terjadi dengan orang sudah berusia lanjut. ketika di tanya pun agak sedikit bingung.

Menurut warga sekitar Ating dulu pernah diberikan bantuan renovasi rumahnya, namun Ating menolak dengan alasan yang tidak logis. Katanya kalau dibangun pun percuma karena bukan tanah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun