Menjaga kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi COVID 19 adalah hal yang penting. Saat ini protokol kesehatan yang diterapkan mengharuskan perawatan gigi dan mulut harus di tunda, kecuali untuk tidakan kegawatdaruratan.Â
Melihat tren penyakit yang meningkat saat ini, dikhawatirkan pandemi masih berlangsung dalam waktu cukup lama dan berpotensi menjadi virus endemik pada komunitas manusia dan tidak akan pernah hilang. Maka, diperlukan inovasi untuk menggunakan pendekatan preventif bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Dalam rangka mewujudkan poin tujuan ke 3 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB tentang menjamin kesehatan dan juga kualitas hidup masyarakat, penerapan program kesehatan gigi dan mulut di masyarakat adalah hal yang penting untuk diterapkan. Akan tetapi pandemi COVID-19 juga memiliki dampak pada penjaringan data kesehatan gigi dan mulut di Indonesia. Kegiatan tersebut menjadi terhambat, sedangkan puskesmas  masih membutuhkan data kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.Â
Berdasarkan panduan dari WHO, untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut masyarakat di masa sebelum pandemi COVID 19 biasanya dilakukan survey kesehatan gigi dan mulut berupa Pathfinder Survey. Kelebihan dari Pelaksanaan Pathfinder survey ini adalah mampu menggambarkan status kesehatan gigi dan mulut dari populasi masyarakat. Akan tetapi, masa pandemi ini membuat pelaksanaan survey tidak dimungkinkan oleh karena resiko penularan yang tinggi.Â
Oleh karena itu, telesurvey merupakan salah satu cara inovatif untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut di masyarakat dengan meminimalisir resiko penularan COVID 19. Di Indonesia sendiri, penerapan telesurvey di bidang kedokteran gigi belum banyak digunakan.Â
Tim kesehatan gigi dan mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Batu Ampar mencoba untuk menerapkan telesurvei di masyarakat. Telesurvey di bidang kedokteran gigi merupakan metode survey kesehatan gigi jarak jauh yang memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu mengetahui status kesehatan gigi dan mulut di masyarakat.Â
Telesurvey dapat menjadi pilihan inovatif sebagai salah satu upaya untuk menjaring data kesehatan gigi dan mulut di masyarakat di masa pandemi.Â
Metode yang dilakukan dengan survei melalui pengumpulan data berupa foto intra oral subjek secara daring serta pengisian kuesioner. Kegiatan telesurvey ini memiliki peranan penting sebagai dasar penetapan kebijakan-kebijakan berorientasi pada data masalah kesehatan yang terjadi di tengah masyarakat dan berdasar pada bukti-bukti ilmiah dari penelitian-penelitian di bidang kedokteran gigi.
Di Bulan Agustus 2020 ini, di Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati telah dilaksanakan program telesurvey kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari kerjasama Puskesmas Kelurahan Batu Ampar dan juga Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat dan Pencegahan (IKGMP) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Program telesurvey ini dilaksanakan pada masyarakat pada beberapa sampel kelompok usia yang dapat mencerminkan status kesehatan gigi dan mulut di masyarakat.
Masyarakat di Batu Ampar diberikan sosialisasi secara online yang menjelaskan mengenai tujuan program telesurvey kedokteran gigi, mengajarkan kepada masyarakat cara pengambilan foto gigi yang baik dan benar, serta mengenai pengisian kuesioner yang dibutuhkan.Â
Dalam teknis pelaksanaannya, masyarakat pun diminta untuk melakukan pengambilan foto gigi serta mengisi kuesioner. Data kemudian diolah dan di analisis untuk kemudian hasil analisis tersebut dijadikan acuan dalam penetapan kebijakan intervensi bagi masyarakat. Â