"Perintah. Kami mesti menjaga wajah presiden [Jokowi]. Kami mesti menghadapi investor luar negeri. Kami diminta mengerjakan dalam sembilan bulan dan proyeknya mesti jadi. Kami babak-belur," ujar Aguan
Bagaimana Nasib IKN di Pemerintahan Prabowo?
Aguan menilai, Presiden Prabowo Subianto tidak separuh niat melanjutkan pembangunan proyek IKN. Meski demikian, Aguan menilai, ada beberapa program prioritas lain yang harus dikerjakan Prabowo.
"Bukan setengah-setengah [bangun IKN]. Ada program prioritas yang hendak diselesaikan. Bujet pun sudah dibagi. Membangun infrastruktur di sana dulu mahal sekali, tapi sekarang sudah jadi dan tinggal finishing," katanya.
Aguan mencontohkan program prioritas presiden Prabowo seperti, mengatasi kesenjangan perumahan dan program makan bergizi gratis. "Itu namanya prioritas," Aguan menjelaskan.
Pemerintah Prabowo Subianto sedang melakukan pengiritan besar-besaran anggaran negara setelah keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 pada pertengahan Januari lalu.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap akan dilanjutkan, tetapi kecepatan pelaksanaannya akan mengalami penyesuaian.
Pembangunan IKN akan dilanjutkan, tetapi fokus utama Pemerintahan Prabowo tetap pada ketahanan pangan dan swasembada pangan.
"Untuk IKN tetap akan kita teruskan, cuman mungkin kecepatan tidak seperti dulu," kata Dody saat rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Dody menjelaskan bahwa perhatian Presiden Prabowo Subianto saat ini lebih difokuskan pada ketahanan pangan sebagai dampak situasi geopolitik dunia seperti perang.
Perang di beberapa tempat dunia dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah sosial Indonesia karena mampu berdampak pada kebutuhan pangan dalam negeri tidak dapat terpenuhi.