Mohon tunggu...
Aris Rasyid Setiadi
Aris Rasyid Setiadi Mohon Tunggu... Guru Honorer Muda

Sang Pengelana Kata, Menjejak Bumi dan Romantis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Legenda Telaga Warna Dieng, Dari Cerita Rakyat Sampai Pesan Moralnya

19 April 2025   10:59 Diperbarui: 19 April 2025   10:59 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Alam: Asal-usul Nama "Telaga Warna"

Telaga ini diberi nama  "Warna"  karena airnya bisa  berubah-ubah warna , mulai dari hijau, biru, kuning keemasan, bahkan kadang ungu kehitaman tergantung  pantulan cahaya matahari dan kandungan belerangnya. Warna-warna tersebut berasal dari  kandungan sulfur  yang tinggi di dalam air. Ketika terkena sinar matahari,  pembiasan cahaya  dan gas sulfur menciptakan efek pelangi di permukaan telaga. Ini menjadikan Telaga Warna bukan hanya indah, tapi juga  fenomena geotermal yang langka. Warna yang dihasilkan adalah hijau, biru hingga kuning bervariasi tergantung sudut matahari dan kondisi cuaca.

Legenda & Cerita Rakyat

Salah satu daya tarik Telaga Warna adalah  kisah legenda lokalnya , yang sangat dikenal warga Dieng dan sering diceritakan turun-temurun. Legenda Putri Kerajaan, konon dahulu kala ada seorang  putri raja yang sangat cantik  dan dicintai rakyat. Suatu hari, rakyat memberinya kalung permata sebagai hadiah ulang tahun. Namun sang putri malah  menolak hadiah itu dan membuangnya ke danau  karena merasa tidak menyukainya. Tak lama setelah itu,  alam murka . Hujan deras, petir, dan gemuruh mengguncang wilayah tersebut hingga terbentuklah sebuah telaga. Airnya berubah warna karena terkena  kilauan permata  yang dilempar sang putri. Sejak saat itu, telaga itu dinamakan  Telaga Warna , sebagai simbol  penyesalan dan pelajaran untuk menghargai pemberian.

Tempat Bertapa dan Meditasi, sekitar Telaga Warna juga ada beberapa  gua alami  yang dulu dijadikan tempat  semedi oleh para tokoh spiritual atau pertapa , seperti  Goa Semar, Goa Sumur dan Goa Jaran. Beberapa masih dipercaya sakral hingga sekarang. Bahkan, beberapa orang datang untuk  tirakat atau ngalap berkah.

Dengan letaknya berada di ketinggian sekitar  2.000 mdpl sehingga dikelilingi oleh hutan lebat dan bukit, termasuk  Bukit Sidengkeng  dan  Batu Ratapan Angin , yang jadi spot favorit untuk melihat telaga dari atas yang bersisian dengan  Telaga Pengilon, yang punya air jernih bening kontras dengan Telaga Warna yang penuh warna.

Pesan Moral Cerita Telaga Warna

Pesan moral Telaga Warna mengajak kita untuk memahami nilai-nilai kehidupan, seperti kebijaksanaan pemimpin, kesabaran, serta bersyukur. Amanat cerita tersebut memberikan arahan tentang cara membangun kehidupan yang bermakna dan penuh nilai positif. Berikut adalah tiga pesan moral dari adanya kisah Telaga Warna:

1. Kepemimpinan bijak

Cerita menyoroti pentingnya kepemimpinan yang bijak dan adil, terlihat dari Prabu Suwartalaya yang memimpin Kerajaan Kutatanggeuhan dengan kebijaksanaan.

2. Kesabaran

Pesan moral Telaga Warna yang kedua mencakup nilai kesabaran. Itu tergambar dari kesabaran Prabu Suwartalaya dalam menghadapi kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Kesabarannya ini diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan keturunan, termasuk dengan cara bertapa di gua.

3. Bersyukur

Moral cerita Telaga Warna juga mengajarkan agar kita selalu bersyukur. Salah satunya terlihat melalui sikap Prabu Suwartalaya yang bersyukur atas kelahiran putrinya setelah menanti dengan kesabaran. Sementara itu, sikap kufur nikmat yang ditunjukkan oleh Dewi Kuncung Biru digambarkan membawa malapetaka.

Tentu dengan adanya legenda lokal tersebut membuat Dieng menjadi negeri spiritual yang membuat siapapun yang berkunjung kesana dapat memahami sejarah dibalik setiap tempat yang ada termasuk Telaga Warna. Harapannya berwisata bukan sekedar jalan-jalan healing saja tapi bisa tahu sejarah dan asal muasalnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun