Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benarkah Jakarta Ramai Pada 30 September 1965

1 Oktober 2025   07:44 Diperbarui: 1 Oktober 2025   07:44 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita pemakanan 7 Pahlawan Revolusi di Kompoas tanggal 6 Oktober 1965, Sumber: Kompas.com

Sabtu kemarin (30/9/2025) group Whatsapp alumni SMA saya ramai dengan ucapan selamat ulang tahun kepada seorang anggotanya yang lahir pada 30 September 1965.

Selain ucapan selamat, banyak komentar-komentar yang mengaitkannya dengan peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).

"Wah lahirnya pas ramai-ramai peristiwa penculikan para Jenderal," komentar seorang teman, sebut saja namanya Udin.

"Iya, Jakarta pasti lagi ramai-ramainya tuh ketika teman kita lahir," komentar lainnya, sebut saja namanya Udin 3.

"Lho kok Udin 3? Bukankah mestinya Udin 2 dulu?," sela teman lain, yang tidak ada nama dan foto profile di nomor WA-nya, selain nomor telpon.

"Ha ha ha ... Udin 2 lagi jalan-jalan ke Bogor Naik KRL sama istrinya," komentar yang lain. Kali ini seorang wanita, sehingga jelas namanya bukan Udin 4 atau 5 dan seterusnya.

Banyaknya komentar yang menyebutkan bahwa terjadi keramaian di Jakarta pada 30 September 1965 karena peristiwa penculikan jenderal membuat anggota lainnya berkomentar: "Tidak benar pada 30 September 1965 terjadi keramaian yang disebabkan adanya penculikan Jenderal".

"Catatan sejarah menunjukkan bahwa penculikan mulai dilakukan setelah tengah malam, sekitar pukul 01.00 alias sudah tanggal 1 Oktober," jelasnya.

"Jadi logikanya, pada tanggal 30 September justru sepi-sepi saja. Belum ada kejadian penculikan. Para pelakunya justru sedang menyembunyikan rencananya menculik agar tidak diketahui banyak orang," tambahnya lagi.

"Iya benar tuh. Makanya Bung Karno menyebut peristiwa tersebut sebagai Gerakan 1 Oktober atau Gestok. Bukan G30S/PKI," tambah yang lain.

Benarkah demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun