Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Absennya Pembahasan Konsep Trisakti Bung Karno dalam Debat Kedua Cawapres

22 Januari 2024   07:32 Diperbarui: 23 Januari 2024   14:34 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. (ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom via kompas.com)

Penulis menduga bahwa Cawapres 03 Mahfud MD menanyakan soal konsep Trisakti karena melihat gagasan pikiran Bung Karno tersebut sangat relevan untuk menjawab dan memecahkan problematika sosial yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini di tengah dinamika global yang sedemikian pesat pasca Perang Dingin dan seiring kemajuan teknologi informasi yang semakin canggih.

Kemajuan teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat cepat dan signifikan. Berita dan informasi tersaji dalam genggaman tangan dan menjangkau seluruh masyarakat di seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia. 

Ruang lingkupnya pun sangat luas, mulai dari budaya, ekonomi, politik, olahraga, hingga masalah-masalah sosial. Semua hal tersebut merupakan kondisi yang menguntungkan sekaligus dapat menjadi potensi ancaman dalam pembangunan bangsa.

Dan bagi bangsa dan negara Indonesia yang saat ini sedang menuju ke era Indonesia Emas tahun 2045, bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030 akan menjadi modal penting menuju Indonesia Emas 2045.

Namun apabila gagal mengelola bonus demografi, akan terjadi petaka demografi dengan beragam permasalahan sosial. 

Dengan berbagai kondisi dan kemungkinan itu, pemahaman akan konsep Trisakti menjadi penting  untuk dapat merespon dengan cepat dan memastikan strategi yang tepat sehingga mampu mengambil keuntungan dari perubahan dunia, bukan sebaliknya kalah oleh perubahan.


Oleh karena itu, apabila kita amati dengan teliti dan mendalam tentang Konsep Trisakti dari Bung Karno, maka gagasan tersebut mengarah pada pentingnya menyusun kekuatan dan pembangunan bangsa serta karakter bangsa.

Melalui konsep Trisakti, penulis juga melihat mengenai gagasan Bung Karno mengenai pentingnya Indonesia bergaul di kancah international dengan penuh harga diri dan menghormati kedaulatan masing-masing. 

Selain itu Indonesia diyakini dapat merencanakan dan menyusun pola kerja sama ekonomi dengan negara-negara industri besar dengan percaya diri dan saling menguntungkan. (AHU)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun