Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Publik Pahami Pernyataan Kepala BPIP Soal Agama dan Pancasila

13 Februari 2020   08:46 Diperbarui: 13 Februari 2020   14:34 3406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPIP / foto pribadi

Hal tersebut di atas tidak terlepas dari kenyataan bahwa sejak dihapuskannya mata pelajran Pancasila pasca reformasi, tidak ada lagi pembelajaran atau pemberian pemahaman mengenai Pancasila di sekolah-sekolah atau ruang publik.

Kehadiran kembali mata pelajaran Pancasla di bangku pendidikan merupakan hal yang sangat penting sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila di ruang publik, terutama kepada kalangan generasi milenial.

Karena itu, sebagai Lembaga negara yang dibentuk melalui Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2018, BPIP memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan masukan kebijakan kepada Presiden RI mengenai pembinaan ideologi Pancasila dan pada saat bersamaan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembinaan ideologi Pancasila.

Dalam perbincangan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, hal yang kiranya tidak boleh dilupakan adalah partisipasi aktif pendengar. Melalui telepon para pendengar radio El Shinta menunjukkan dukungan publik terhadap Pancasila dan pemahaman terhadap pernyataan Kepala BPIP. 

Dari catatan saya setidaknya terdapat 10 orang yang menghubungi redaksi El Shinta untuk bertanya dan menyampaikan pandangannya.

Semua penelpon sependapat bahwa tidak benar apabila Kepala BPIP bermaksud menyatakan "agama adalah musuh Pancasila". Mereka juga sependapat bahwa isu agama dan Pancasila sebenarnya tidak perlu dipertentangkan kembali. 

Penentuan Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia  sudah selesai dilakukan oleh para pendiri bangsa dan karenanya harus dijaga sebaik mungkin sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia.

Terkait kontroversi dan polemik yang muncul di media massa, para pendengar El Shinta menyampaikan agar kiranya Pemerintah dan masyarakat tidak terpancing pada keriuhan dan upaya-upaya untuk mengadu domba serta terbius godaan ideologi lain. 

Dari pendapat yang disampaikan oleh beberapa pendengar diketahui bahwa yang geger dengan pernyataan Kepala BPIP adalah segelintir orang yang tidak toleran, yang karenanya tidak perlu ditanggapi.

Pemerintah dan masyarakat justru mesti berjalan bergandengan tangan, bergotong royong membumikan Pancasila ke tengah masyarakat dengan cara-cara kekinian sehingga diterima dan dipraktekkan masyarakat, bangsa dan negara.

Jakarta, 13 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun