Pernakah kalian membaca atau menonton film, lalu  muncul plot twist yang tidak jelas asal-usulnya?Â
Seketika pemeran utama memiliki senjata rahasia atau kekuatan baru yang dapat mengalahkan lawan, atau saudara yang tidak pernah muncul di cerita sebelumnya datang dan mengubah alur cerita (ehrrm..ehrrm Fast 9).Â
Hal-hal seperti itu tentu membuat kalian kebingungan atau mungkin kecewa dengan penyelesaian narasi yang menggantung.Â
Sebagai penulis, kita punya kewajiban untuk menampilkan narasi yang memuaskan para penikmat karya yang kita buat. Pertanyaan yang muncul di kepala penonton haruslah tentang "apa yang akan terjadi selanjutnya?" dan bukan "eeehh, siapa tuh, apaan tuh, memangnya ada ya?" Oleh karena itu, konsep Chekhov's Gun harus diperhitungkan sebelum membuat sebuah cerita.Â
Untuk menjelaskan konsep ini, saya akan memberikan beberapa contoh dari serial populer seperti "Batman v Superman", "Avatar: The legend of Ang", hingga serial dalam negeri "Bumi" karya Tere Liye. Seperti apakah penggunaannya? Mari kita simak bersama-sama.
Chekhov's Gun merupakan sebuah konsep yang menyatakan bahwa setiap elemen dalam cerita harus berkontribusi dalam perkembangan narasi secara keseluruhan. Konsep ini dibuat oleh Anton Chekhov dalam buku panduan menulisnya, yang berbunyi:
"Jika di awal cerita kamu meletakan sebuah pistol di dinding, kamu harus menembakan pistol itu di akhir cerita"
Dengan kata lain, semua hal yang kamu masukan dalam ceritamu harus memiliki fungsi yang jelas. Setiap poin alur yang dibuat punya maksudnya masing-masing.Â
Sebagai contoh, jika karaktermu terluka dibagian kaki, kamu harus membuatnya menanggung konsekuensi dari luka tersebut.Â
Ia tidak boleh digambarkan mampu menendang lawan secara brutal, namun mengandalkan bagian tubuh lainnya seperti tangan atau kepala. Jika karaktermu terluka karena cinta masa lalu, kamu tidak boleh membuatnya sembuh seketika saat ia menemukan pasangan yang baru.Â
Kemampuanmu untuk memaknai poin-poin alur cerita akan melahirkan narasi yang lebih kuat, sehingga penonton lebih menikmati karyamu. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu:
- Janji v Bayaran
Chekhov's Gun berfokus pada "Janji" yang dibuat, serta "Bayaran" yang akan diterima oleh penonton di akhir cerita. Semakin jelas fungsi dari janji tersebut, semakin besar pula bayaran yang nantinya kamu sediakan.Â
Dalam film "Batman v Superman" misalnya, awal cerita dibuka dengan dua orang penyelam yang menemukan batu Kryptonite di dasar laut, yang mampu melemahkan kekuatan Superman.Â
Batu tersebut digunakan oleh Batman untuk bertarung dan mengalahkan Superman di bagian akhir cerita. Bayangkan kalau batu itu tidak dimunculkan diawal film.Â
Penonton pasti bertanya-tanya darimana Batman mendapatkannya, sehingga kemenangan Batman atas Superman dirasa kurang memuaskan.
- Penting dan Tidak Penting
Tidak semua poin dalam alur cerita harus mendapat perhatianmu. Ada beberapa poin yang lebih signifikan bagi narasi dan poin lain hanya berfungsi sebagai pelengkap.Â
Dalam cerita "Avatar: The Legend of Ang," Sokka dan Katara pergi memancing dengan sampan sebelum arus kencang membawa mereka berdua, hingga menemukan bongkahan es tempat Ang bersemayam.Â
Mereka tidak menangkap seekor ikanpun, namun bukan berarti desa mereka akan kelaparan karena hal itu.Â
Fokus narasi yang lebih penting adalah pertemuan keduannya dengan sang Avatar. Kamu harus dapat memilah poin yang penting dan yang tidak penting agar perhatian penonton tidak terbagi.
- Jangan Memberi Janji Palsu
Dalam cinta dan perang, janji adalah ungkapan kepercayaan (taiiikk). Begitu pula dengan plot twist dalam ceritamu.Â
Tidak ada salahnya jika kamu membuat pergeseran alur untuk menambah drama. Akan tetapi, penonton telah memberikan kepercayaan bahwa setiap potongan misteri dalam cerita sudah kamu paparkan. Jangan menambah potongan baru tanpa penjelasan yang cukup.Â
Pada buku pertama serial "Bumi", tiga sekawan Raib, Seli dan Ali terpojok oleh pasukan antagonis saat berupaya untuk menyelamatkan guru mereka, ibu Selena di akhir cerita. Secara mengejutkan, Ali berubah menjadi seekor beruang dan mengalahkan pasukan musuh.Â
Kenapa Ali bisa punya kekuatan itu? saya pun tidak mengerti. Tidak ada penjelasan tentang asal usul kekuatan Ali, selain percakapan singkat mereka tentang kekuatan tersembunyi manusia.Â
Hal tersebut tidaklah cukup untuk menjustifikasi perubahan alur yang drastis sebab berdasarkan bukti-bukti yang disediakan oleh penulis, pembaca menganggap Ali sebagai seorang manusia biasa.Â
Mungkin saja penjelasan tersebut disediakan di buku berikutnya, namun saya sedang membaca buku "Bumi" dan bukan "Bulan" sehingga sebagai pembaca, saya hanya bisa berpatokan pada satu alur cerita.Â
Memberikan plot twist haruslah dibarengi dengan bukti yang jelas sehingga pembaca tidak merasa ditipu oleh narasi yang kamu buat.
Huffft capek juga...
Itulah beberapa poin singkat tentang penggunaan Chekhov's Gun. Penguasaan konsep ini akan sangat berpengaruh pada kekuatan narasimu.Â
Akan tetapi, mengaplikasikan konsep ini secara menyeluruh juga akan membuat ceritamu terkesan kaku dan tidak alamiah. Tetaplah percaya pada imajinasimu, sebab sebuah 'senjata' hanyalah alat. Kamulah yang menarik pelatuknya.Â
Terimakasih sudah membaca, selamat menulis!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI