Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Fantasi: Anjing Liar Part 5

8 Juni 2022   07:50 Diperbarui: 8 Juni 2022   08:10 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara gemuruh terdengar dari dalam rumah. Sesaat kemudian, dua benda berkilatan menyambar keluar dari dinding kayu laksana bataram dan mendarat pada genggaman tangan Ouhm. Dua belatih kembar, Qarta dan Pala, taring si anjing gila Walishiga bergetar halus pada telapak tangannya. Keduanya sudah menunggu untuk dipanggil dan kembali menorehkan sejarah seperti 12 tahun lalu.

Perlahan dua belatih itu dirasuki oleh energi Virant yang membuat Qarta dan Pala menyala dengan warna darah ditengah mendung semesta. Sebuah proses transfer energi yang dikenal dengan 'kalibrasi' diantara pengguna Virant.

"Bagus, kau sudah mulai serius. Sekarang permainan sebenarnya dimulai!" Haka melakukan kalibrasi pada serulingnya.

Perlahan benda itu terlepas menjadi tujuh bagian namun disambung oleh tali dari tembaga dan perak yang sejajar. Keduanya mengikat cilinder baja seruling sehingga membuat benda itu dapat meliuk-liuk seperti rantai. Benda itu memancarkan sinar ungu tua serta menjadi dua kali lebih panjang dari sebelumnya.

"Perkenalkan, senjata virant miliku, Sadith." Ujar Haka mengayunkan senjata itu seperti cambuk.

Keduanya diam sejenak, mengambil kuda-kuda. Qarta dihunuskan kedepan sementara Pala mantap ia genggam sejajar dengan pinggang. Kembang belatih 'Topan' dipilih Ouhm untuk mencincang musuh dihadapannya. Matanya tajam menyala bak bara api yang tertiup angin kebencian. Hawa membunuh mendidih berirama bersama aura virant. Ia fokus pada satu instingnya yang menginginkan darah sang pengembara.

Dengan restu sang Dewi atas pertarungan mereka, angin berhenti bertiup.

Laksana tombak, Ouhm meluncur kedepan menghunuskan Qarta. Kecepatan yang luar biasa membuat Haka harus mundur beberapa langkah untuk menghindar, sebelum seruling ia ayunkan. Seruling melekuk mengincar kepala si anjing gila, yang kemudian menepiskan serangan itu dengan Pala.

Percikan api dan suara nyaring benturan baja menghiasi pertarungan mereka. Ouhm terus maju untuk mendekat namun Haka terus menambah jarak serangan. Terang saja, senjata miliknya akan lebih efektif jika digunakan dari jarak jauh.

Ouhm menambah kecepatan. Luka ditubunya sudah mulai kembali menyiksa, tanda pertarungan ini tidak boleh diperpanjang. Ia menerjang sembari menghindari kepala seruling yang seperti memiliki pikiranya sendiri.

Meskipun sudah berhasil ditepis, benda itu meliuk kembali dan menyerang seperti patukan ular berbisa. Sungguh kalibrasi yang sangat kreatif. Ia mengakui kemampuan Haka. Oleh sebab itu, kematian penuh penderitaanlah yang akan ia berikan padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun