Mohon tunggu...
Arif Taufik Hidayat
Arif Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi 24107030051

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang memiliki minat di bidang Kreatif dan Sosial Media

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kalau Manusia Bisa Berfotosintesis: Bye-bye Nasi Padang?

4 Juni 2025   08:00 Diperbarui: 4 Juni 2025   08:00 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia Pohon (Sumber: Upin & Ipin Episode "Seronoknya Membaca")

Pernah enggak sih kalian membayangkan, gimana jadinya kalau kita, manusia ini, tiba-tiba bisa melakukan fotosintesis seperti tumbuhan? Kayak film-film fiksi ilmiah atau komik superhero gitu. Bangun pagi, terus nongkrong di bawah sinar matahari, dan plop! Energi langsung terisi penuh tanpa perlu sarapan nasi goreng atau kopi. Kedengarannya seru, ya? Tapi, coba deh kita mikir lebih jauh, apa aja sih yang bakal berubah di dunia kalau manusia bisa fotosintesis? Pasti banyak banget, mulai dari hal-hal kecil sampai revolusi besar-besaran!

Perubahan Fisik dan Gaya Hidup: Dari Kulit Hijau Sampai Rebahan di Bawah Pohon

Pertama, yang paling jelas, penampilan kita mungkin akan berubah drastis. Kalau proses fotosintesis butuh klorofil (zat hijau daun), berarti kulit kita mungkin akan berubah jadi kehijauan atau paling tidak ada pigmen kehijauan di bawah kulit. Mungkin akan ada variasi warna hijau, dari hijau muda mint sampai hijau tua lumut, tergantung genetik dan seberapa efisien fotosintesis di tubuh kita. Bakal unik banget, kan? Lupakan krim pencerah kulit, kita bakal berlomba-lomba cari krim yang bikin kulit makin hijau!

Gaya hidup juga pasti berubah total. Kita enggak perlu lagi repot-repot masak, beli makanan, atau antre di restoran. Sumber energi utama kita ya matahari. Jadi, aktivitas "makan" kita bakal lebih mirip "berjemur". Mungkin ada yang pagi-pagi langsung buka jendela lebar-lebar sambil stretching di depan matahari. Atau mungkin ada yang punya "ruang jemur" khusus di rumah yang dilengkapi lampu UV super terang. Piknik di taman bakal jauh lebih asyik, karena kita bisa sambil mengisi energi di bawah pohon rindang. Konsep "rebahan sambil nge-charge" bakal jadi kenyataan!

Revolusi Ekonomi dan Sosial: Lapar Itu Sejarah?

Nah, ini nih yang seru. Kalau manusia bisa fotosintesis, industri makanan bakal hancur lebur. Petani mungkin akan beralih fungsi jadi "petani matahari" yang mengelola lahan luas untuk tempat berjemur massal. Industri makanan kemasan, restoran, kafe, sampai aplikasi pesan antar makanan? Mereka harus cari bisnis lain, atau gulung tikar. Bayangkan berapa banyak lahan pertanian yang bisa dialihfungsikan untuk hutan kota atau ruang terbuka hijau karena kita enggak perlu lagi menanam padi atau sayuran dalam skala besar.

Masalah kelaparan global bisa jadi tinggal sejarah. Semua orang punya akses langsung ke sumber energi gratis dan melimpah: matahari. Ini bisa mengurangi kesenjangan sosial yang ekstrem, setidaknya dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar energi. Konflik terkait sumber daya pangan mungkin juga akan berkurang drastis.

Namun, bukan berarti tanpa tantangan. Kita akan sangat bergantung pada sinar matahari. Wilayah dengan intensitas matahari rendah, seperti negara-negara di kutub atau saat musim dingin berkepanjangan, bisa jadi masalah besar. Mungkin akan ada migrasi besar-besaran ke daerah tropis, atau pengembangan teknologi lampu UV yang super efisien untuk suplai energi dalam ruangan. Harga listrik untuk lampu UV bisa jadi komoditas paling mahal di dunia!

Dampak Lingkungan: Bumi Lebih Sehat, tapi Ada Risikonya

Kalau manusia bisa fotosintesis, otomatis kita bakal jadi mesin penghasil oksigen berjalan! Selama ini kita cuma menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sekarang, kita justru kebalikannya: menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Bayangkan miliaran manusia yang menghasilkan oksigen setiap hari. Kualitas udara pasti jauh lebih bersih, dan masalah pemanasan global akibat gas rumah kaca bisa berkurang drastis. Hutan-hutan mungkin akan kembali subur karena manusia tidak lagi mengalihfungsikan lahan untuk pertanian.

Namun, ada risiko juga. Kalau semua orang bisa fotosintesis, mungkin kita jadi lebih santai dalam menjaga lingkungan karena merasa "kita kan penghasil oksigen". Padahal, sistem fotosintesis di tubuh kita juga butuh lingkungan yang sehat. Kalau polusi udara tetap tinggi, mungkin efisiensi fotosintesis kita juga akan terganggu. Selain itu, overpopulasi bisa jadi masalah yang lebih besar. Jika kebutuhan energi utama sudah terpenuhi dengan mudah, laju pertumbuhan penduduk bisa makin tak terkendali, dan bumi tetap akan kewalahan menampung miliaran manusia, meskipun tidak lagi pusing soal pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun