Mohon tunggu...
Ario Rafni Kusairi
Ario Rafni Kusairi Mohon Tunggu... Supir - Manusia

Kaum Rebahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senju Tobirama: Tiada Pemimpin yang Sempurna

18 Desember 2023   08:22 Diperbarui: 18 Desember 2023   08:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi: Senju Tobirama

Tiada gading yang tak retak, adalah pribahasa yang menggambarkan sebuah kehidupan bahwa segala sesuatu tiada yang sempurna. Apalagi seorang manusia, yang selaras dengan Hadits "Manusia adalah tempatnya salah dan lupa." yang menunjukkan ketidak sempurnaan seorang insan.

Status ketidak sempurnaan manusia akan semakin hilang seiring perubahan status sosialnya, yang mana semakin tinggi status sosial seseorang akan semakin dituntut kesempurnaannya. Setiap tindak-tanduknya akan diperhatikan jutaan pasang mata, dan akan menyebar pula dari lisan ke lisan. Hal ini tidak salah, sebab begitulah kehidupan sosial dan psikologi bekerja.

Membahas kesempurnaan seorang dengan status sosial yang tinggi, pikiran pembaca akan tertuju kepada individu yang ditakdir menjadi pemimpin. Dalam ekspektasi masyarakat, kesempurnaan pemimpin seakan menjadi sebuah atribut kebanggaan sebagaimana gelar yang disandangnya. Namun kenyataannya, kesempurnaan pada sosok seorang pemimpin hanyalah khayalan belaka, sebab bagaimanapun seorang pemimpin hanyalah manusia biasa dengan takdir yang luar biasa.

Dari pembahasan di atas, ada salah satu sosok tokoh fiksi yang dalam alur berperan sebagai seorang pemimpin. Sosok ini memiliki banyak sekali keunggulan serta perkembangan yang berasal dari buah pemikirannya selama menjabat. Namun, dari pemikirannya pula muncul beberapa hal yang negatif yang masih terasa hingga generasi berikutnya.

Sosok ini berada dalam alur sebuah anime bertemakan ninja yang cukup populer di Indonesia. Siapakah sosok ini? Yap betul sekali, Nidaime Hokage Senju Tobirama dalam anime Naruto.


Bagi sebagian viewers Naruto, dua hal menggambarkan sosok Senju Tobirama, yakni visioner dan rasis. Dua hal dengan energi yang sangat berbeda, positif dan negatif, namun begitulah kenyataannya Tobirama sangat berjasa bagi Desa Konoha dan kebijakannya yang visioner tetap dipakai hingga era Boruto. Namun, rasisme yang menurut sebagian viewers Naruto sangat terasa hingga Perang Dunia Shinobi ke-4 berakhir.

Tulisan ini akan membahas beberapa dampak positif dan negatif dari sosok Tobirama, sang "Bapak Pembangunan" dalam sejarah Konohagakure no Sato.

A. Positif

1. Mengadakan Akademi Ninja

Akademi Ninja adalah sekolah pertama bagi calon-calon Shinobi di Desa Konoha. Dalam akademi, siswa-siswi diberi pembelajaran dasar mengenai keterampilan shinobi, seperti ninjutsu, taijutsu, genjutsu, shuriken jutsu dan kenjutsu.

Selain keterampilan dasar, para siswa-siswi juga diberi pelajaran sosiologi yang berguna ketika menjalankan misi untuk memahami latar belakang sosial dan kondisi sosial di lokasi misi. Selain itu, juga diberi pemahaman intelegent untuk menganalisa dan mencari informasi-informasi penting selama menjalankan misi.

Setelah dinyatakan lulus dari Akademi Ninja, para siswa-siswi ini sudah resmi berpangkat sebagai seorang Genin (Shinobi Tingkat Rendah) yang ditandai dengan disematkannya ikat kepala shinobi.

2. Membagi Shinobi ke dalam tiga pangkat

Tobirama membagi shinobi Konoha menjadi tiga pangkat, yakni Genin, Chunnin dan Jounin. Pengklasifikasian ini bukan tanpa dasar, juga berguna sebagai pembagian tugas dan misi.

3. Membentuk Divisi-divisi militer

Sebagai sebuah wilayah dengan kekuatan militer yang kuat, sudah selayaknya kekuatan ini terbagi menjadi beberapa divisi yang diisi oleh shinobi-shinobi yang ahli di bidangnya. Di Konoha, Tobirama membagi kekuatan militernya ke berbagai divisi, bertujuan untuk membentuk kekuatan militernya menjadi struktural dan sistematis.

Berikut divisi-divisi yang ada di Konoha: Divisi Intelegent, Divisi Penyiksaan dan Interogasi, Divisi Analisis, Divisi Pembatas, Divisi Deteksi Pembatas, Divisi Sandi.

4. Membentuk ANBU

Anbu adalah singkatan dari "Ansatsu Senjutsu Tokushu Butai". Anbu adalah satuan militer khusus yang menerima perintah langsung dari Hokage. Begitupun misi yang diemban, adalah misi khusus dari Hokage, bukan misi permitaan dari orang lain. Jika diibaratkan di dunia nyata, ANBU sama seperti KOPASSUS TNI AD.

5. Membentuk unit Kepolisian

Unit Kepolisian Konoha adalah satuan militer yang berfokus pada keamanan di dalam desa. Jika shinobi-shinobi lain kerap menjalankan misi di luar desa, maka Kepolisian Konoha lebih banyak bertugas di dalam desa, seperti berpatroli dan menangkap kriminal-kriminal yang berada di dalam desa.

B. Negatif

Pada dasarnya, sifat negatif dari sosok Senju Hashirama bukanlah penggolongan dirinya sebagai karakter antagonis, melainkan sifat negatif ini muncul dari anggapan para penonton Naruto series. Namun, anggapan ini bukan sebatas anggapan, namun didasari dari peranan tokoh Tobirama yang sangat kental dalam alur cerita Naruto series.

Berikut sifat negatif dari sosok Senju Tobirama:

1. Rasis

Semua penonton series Naruto faham hubungan antara Klan Senju dan Uchiha, dua klan yang ditakdir untuk berlawanan pemahaman. Senju Tobirama adalah orang yang banyak meneliti perihal Klan Uchiha, baik secara karakter dan jutsunya, terlebih kekkei genkai yang diwarisi oleh mereka, yakni sharingan dan evolusinya. Dari pemahamannya yang tinggi terhadap klan Uchiha, Tobirama kerap menaruh sifat waspada dan hati-hati terhadap Klan Uchiha, dan mengantisipasi agar mereka tidak memberontak kepada Konoha.

Sifat kehati-hatiannya inilah yang mengundang anggapan penonton bahwa Tobirama membanci Uchiha. Namun pada dasarnya anggapan ini salah, sebab Tobirama hanya berusaha memproteksi Desa dan ia sendiri memiliki orang kepercayaannya di Uchiha, yakni Uchiha Kagami.

2. Mengucilkan Uchiha

Melihat kekuatan yang dimiliki oleh Uchiha, Tobirama memberikan otonomi khusus pada klan ini dalam kekuasaan Kepolisian. Unit Kepolisian Konoha sepenuhnya berada dalam kendali Klan Uchiha, dan Kepala Klan juga secara otomatis menjabat sebagai Kepala Kepolisian Konoha.

Keputusan Tobirama ini sangat tepat, namun dalam pandangan berbeda dianggap sebagai tindakan yang salah. Mengapa? Sebab, otonomi khusus ini dianggap sebagai cara untuk menyingkirkan Uchiha dari Pemerintahan Desa, begitupun dengan Kantor Kepolisian yang berlokasi di pinggiran desa.

Begitulah sifat positif dan negatif dari Senju Tobirama, sang hokage kedua. Pada dasarnya Naruto series hanyalah sebuah industri hiburan, bukan sebuah kisah nyata dari sejarah dunia. Namun tidak ada salahnya, apabila Kita mengambil ibrah dari kisahnya. Seorang pemimpin hanyalah manusia biasa, dengan takdir yang luar biasa. Tiada kesempurnaan pada diri seseorang, setinggi apapun status sosialnya, jika Kita terus menerus mengharap kesempurnaan dari seorang pemimpin, niscaya Kita tidak akan mendapatkan kepuasaan.

Salam literasi! Salam demokrasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun