Mohon tunggu...
Arini Bidayati
Arini Bidayati Mohon Tunggu... -

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Sombong untuk Bertanya

28 April 2015   06:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari ketika mata kuliahPsikologi Perkembangan. . .

Sset sset sseet suara sepatu karet ku berjalan perlahan memasuki kelas. “Assalamualaiakum,” salam ku pada seluruh penghuni kelas. “Waalaikumsalam,” jawab dosen dan teman-temanku. “kenapa mbak kok terlambat?” Tanya dosenku. “maaf pak, angkotnya sudah penuh. Jadi harus jalan jauh untuk mendapatkat angkot” jawabku dengan nada ketakutan. “oh, yasudah silakan mengikuti mata kuliah saya” jawab dosenku. “Iya pak, terimakasih” jawabku lega. Tapi entah kenapa aku tidak nyaman dikelas hari ini. Nafas masih terengah-engah, terasa capek, dan akhirnya tidak konsentrasi mengikuti diskusi dikelas yang membahas tentang perkembangan kognitif kanak-kanak awal. Aku tidak faham dan ketika dosen Tanya kepadaku tentang apa itu perkembangan kognitif kanak-kanak awal? Aku pun kebingungan untuk menjawabnya. Akhirnya dosen ku menyuruh aku membuat satu artikel terkait Perkembangan Kognitif Kanak-Kanak Awal dan dikumpulkan kepada pak dosen sebelum aku maju didepan teman-teman untuk menjelaskan isi artikel yang aku tulis ini. Oh. . ini sungguh suatu hal yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiranku. Tuhan. . sungguh malunya aku saat itu. Akhirnya aku memutar otak bagaimana caranya aku bisa menulis artikel jika aku belum paham dengan materi itu. Ingin aku bertanya pada salah seorang temanku, tapi. .lagi-lagi aku malu dan takut jika nanti aku di olok-olok sama temanku. Aaaah.. tapi takut dan kegelisahan tak akan menyelesaikan artikelku. Akhirnya dengan dengan badan yang tegap, dengan keyakinan aku berangkat kerumah temanku sebut saja izza. Sesampainya disana kami belajar dengan begitu asyiknya. . tidak seperti yang aku bayangkan. Izza mengajariku dengan telaten dan pengajarannya itu begitu memahamkan. “izza, apa sih yang dimaksud dengan Perkembangan Kognitif Kanak-Kanak Awal?” tanyaku. “ jadi gini, berangkat dari pengertian kognitif itu sendiri adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses ini berhubungan dengan tingkat kecerdasan atau intelegensi. Pengembangan kognitif anak pada dasarnya dimaksudkan agar anak mampu mengeksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya, kemudian pengetahuannya digunakan sebagai bekal masa depan hidupnya. Iya, seperti itu” jawab izza. “oh . . jadi dalam pembahasan tentang perkembangan kognitif, pastinya IQ seorang anak sangat berpengaruh. Nah, kalau boleh tau bagaimana cara mengukur IQ?” tanyaku. “ada sebuah cara yang dapat dilakukan untuk mengukur IQ seorang anak yaitu dengan mengamati sebaik apa anak-anak dapat melakukan tugas tertentu dengan waktu tertentu. Seperti kemampuan Bahasa dan Pikiran seorang anak, Anak berusia dibawah 3 tahun memperlihatkan perkembangan yang agak cepat dari yang awalnya hanya mampu menghasilkan ungkapan dua kata, menjadi mampu menggabungkan tiga, empat, dan lima kata dan Antara usia 2 hingga 3 tahun, mereka mulai berkembang ari yang semula hanya mampu mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari proposisi tunggal, menjadi mampu mengucapkan kalimat-kalimat kompleks. Jawab izza. Oh. . iya aku sudah dapat memahami makna dari perkembangan kognitif masa anak-anak awal” jawabku. “apa lagi yang mungkin dapat didiskusikan lagi?” Tanya izza. “mmm. . aku rasa cukup izza. Aku sudah mendapatkan gambaran untuk menuliskan artikelku nanti, untuk pembahasan lain yang terkait dengan diskusi kita ini aku bisa mendapatkannya dengan membaca buku. Gak enak ngerepotin kamu hehe..” jawabku. “aduuh gak papa, kalau mau diskusi lagi aku siap kok” jawab izza. “iya izza, aku langsung pulang saja yaa.. langsung mau menuliskan apa yang aku udah dapat dari diskusi kita ini” jawabku. “Mau pulang sekarang?” Tanya izza. “Iya za, aku langsung pulang saja. Terima kasih banyak mau mengajariku za” jawabku. “iya, sama-sama hehe. . yaudah hati-hati yaa” jawab izza. “iya za, Assalamualaikum. .” salamku. “waalaikumsalam. .” jawab izza.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun