Karena, di dalam kehidupan yang kompleks, seseorang pasti memiliki banyak relasi dengan lingkungan sekitar. Sehingga ia menjadi tergantung di dalam suatu lingkungan tersebut.Â
Akan tetapi, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, seseorang pasti memiliki beberapa atau pun banyak hal yang menjadi privasi, dengan kata lain sesuatu yang ada pada dirinya tidaklah untuk dipublish dan dipertontonkan kepada orang lain.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi seseorang memutuskan untuk menyembunyikan privasinya. Pertama adalah faktor personal, adanya perbedaan dalam latar belakang pribadi mengakibatkan seseorang cenderung akan memutuskan apakah ia akan membuka privasi atau menutupinya.Â
Faktor kedua adalah faktor situasional. Marshall menjelaskan terdapat istilah setting rumah, maksudnya adalah seberapa sering penghuni rumah melakukan interaksi satu sama lain, jarak antar rumah, dan banyaknya tetangga di sekitar rumah. Hal ini tentu berdampak besar terhadap perilaku privasi seseorang.
Seringkali, orang yang memiliki tingkat hubungan personal lebih intens cenderung akan membuka privasi yang dimiliki. Keterbukaan ini dipicu oleh faktor kepercayaan yang tinggi terhadap lawan interaksi tersebut.Â
Biasanya seorang remaja, lebih terbuka kepada sahabatnya daripada dengan orangtua. Karena faktor umur ternyata menjadi hal yang penting untuk menciptakan kenyamanan dalam berhubungan.
Faktor-faktor itulah yang menyebabkan seseorang akan membuka privasinya untuk orang lain, atau mengambil jarak supaya orang lain sukar mencapai privasi yang ia miliki.Â
Sementara itu, fungsi psikologis dari perilaku yang penting adalah bagaimana seseorang dapat mengatur interaksi antara dirinya dengan suatu kelompok di dalam sebuah lingkungan masyarakat dimana ia tinggal.
Apabila seorang individu mendapatkan kenyamanan dalam hal privasi dirinya, seperti yang ia inginkan, maka hal ini akan dapat menjadi reminder kapan ia harus berhubungan dengan orang lain dan kapan ia harus sendiri. Karena, menurutnya, banyak hal yang tidak bisa ia lakukan dengan orang lain.
Baiklah, selain istilah privasi, di dalam studi ilmu psikologis juga terdapat personal space atau ruang personal. Ruang personal itu adalah sebuah ruang yang merupakan batas-batas yang jelas antara seseorang dengan orang lain.Â