Mohon tunggu...
Arinda Mutiara Bilqis
Arinda Mutiara Bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo! Saya Arinda Mutiara Bilqis mahasiswa S-1 Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Semoga tulisan yang saya bagikan dapat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kurangnya Perhatian Masyarakat terhadap Stunting di Indonesia

30 Mei 2022   12:50 Diperbarui: 30 Mei 2022   13:57 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak yang tumbuh dengan keadaan stunting tentunya akan mengalami gangguan perkembangan otak. Perkembangan otak yang buruk akan mempengaruhi kemampuan kognitif dan penurunan fungsi intelektual. 

Pertumbuhan & perkembangan anak yang tidak sempurna akan mempengaruhi kesehariannya seperti, kesulitan memproses informasi, cenderung sulit mengingat, sulit menyelesaikan permasalahan, susah berkomunikasi, dll. 

Hal itu juga akan terbawa hingga proses pembelajaran. Kondisi stunting dapat menyebabkan anak tertinggal dari teman-teman sebayanya. 

Selain itu, kekebalan tubuh anak penderita stunting lebih rentan sehingga lebih mudah terserang penyakit infeksi dari bakteri atau virus. 

Tidak hanya peningkatan penyakit infeksi, tetapi juga penyakit tidak menular seperti hipertensi, kardiovaskular, dan obesitas. Itu hanya beberapa dampak stunting pada kondisi fisik & psikis penderita, tetapi stunting juga bisa membawa pengaruh yang besar terhadap bangsa jika tidak segera diselesaikan. 

Anak merupakan generasi penerus bangsa, jika sumber daya manusia yang ada tidak berkualitas maka kedepannya akan seperti apa kehidupan bangsa ini? 

Mencegah lebih baik daripada mengobati, kalimat sederhana yang hingga kini masih belum banyak yang memaknainya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting. 

Stunting dapat terjadi sejak dalam kandungan, oleh karena itu kebutuhan nutrisi ibu hamil perlu diperhatikan. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan sehat & bergizi seperti konsumsi protein nabati atau hewani, folat, kalsium, serta kebutuhan mineral lainnya. Setelah bayi lahir, maksimalkan nutrisi harian pada bayi. 

Makanan pokok bayi pada usia 0-6 bln hanyalah susu, oleh karena itu kandungannya harus diperhatikan apakah sudah mencukupi kebutuhan harian bayi. 

Saat memasuki usia 6 bulan, diberikan MPASI pada bayi dengan makanan yang bergizi untuk membantu pertumbuhan & perkembangan otak. 

Jika anak sulit makan atau memiliki alergi berikan variasi makanan yang sehat & beragam lainnya. Selain menjaga pola makan, perlu diperhatikan juga untuk menjaga kebersihan. Masalah stunting juga dapat dipicu akibat kebersihan lingkungan yang buruk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun