Dalam masyarakat Indonesia, banyak sekali pantangan dan mitos yang berkembang seputar kehamilan. Salah satunya yang cukup populer adalah larangan ibu hamil duduk di akar pohon. Konon, hal ini bisa menyebabkan gangguan pada janin, bahkan dipercaya bisa membuat janin "diganggu" oleh makhluk halus.
Namun, apakah benar demikian? Apakah larangan ini memiliki dasar medis, atau hanya mitos belaka yang berkembang dari kepercayaan lama?Â
Asal-Usul Mitos : Warisan Budaya dan Kepercayaan Tradisional
Larangan ini umumnya berasal dari kepercayaan tradisional masyarakat, terutama di pedesaan. Pohon besar seperti pohon beringin, bambu, atau pohon tua lainnya sering dianggap sebagai tempat bersemayam nya makhluk halus atau roh penunggu. Ibu hamil dianggap memiliki kondisi "spiritual" yang lebih lemah dan terbuka, sehingga dikhawatirkan mudah terganggu oleh makhluk tak kasat mata.
Tinjauan Medis: Tidak Ada Bukti Ilmiah
Secara medis, tidak ada penelitian atau bukti ilmiah yang menyatakan bahwa duduk di akar dapat menyebabkan gangguan fisik maupun psikis pada ibu hamil maupun janin. Namun demikian, ada beberapa alasan kesehatan logis mengapa kebiasaan ini bisa jadi memang perlu dihindari: 1.)Permukaan Tidak Rata dan Keras: Akar pohon biasanya menonjol, tidak rata, dan keras. Duduk dipermukaan seperti  ini bisa menyebabkan nyeri punggung, tekanan pada saraf terutama di trimester akhir kehamilan. 2.) Risiko Terpeleset atau Terjatuh : Akar pohon bisa licin, terutama saat musim hujan. Risiko ibu hamil tergelincir tentu lebih besar dan berbahaya.Â
Secara kesehatan, duduk di akar pohon tida dilarang, tapi kurang direkomendasikan karena alasan kenyamanan, kebersihan, dan keamanan. Sedangkan secara kultural, larangan ini berkembang sebagai bentuk kehati-hatian dalam konteks kepercayaan lokal. Sebagai masyarakat modern, penting bagi kita untuk menghargai kearifan warga lokal, namun tetap menyaringnya secara logis dan ilmiah. Mitos seperti ini sering kali mengandung pesan perlindungan, meskipun dikemas dalam bentuk yang tidak rasional. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan ibu hamil dengan pemahaman yang seimbang antara budaya dan ilmu pengetahuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI