Mohon tunggu...
Arina Saadah
Arina Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Melakukan hal-hal baru dan menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perdagangan Bakso pada Masa Hari Raya Idul Fitri di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban

30 Mei 2023   09:45 Diperbarui: 13 Juni 2023   17:27 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Sebagai negara multikultural, Indonesia memiliki berbagai macam kekhasan, salah satunya adalah kuliner yang bahkan menjadi ikon dari kota tersebut. Bakso merupakan salah satu makanan asal kota Malang yang cukup digemari oleh berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa. Maka dari itu bakso dapat ditemui di berbagai wilayah di Indonesia dengan berbagai inovasi yang menarik. Maraknya penjualan bakso di Indonesia ini merupakan bukti nyata bahwa penjualan bakso merupakan bisnis yang cukup menjanjikan baik oleh pedagang kecil maupun pebisnis. Secara tidak langsung berkembangnya perdagangan pada kuliner bakso ini dapat mengurangi pengangguran dalam masyarakat.

Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban sendiri merupakan daerah yang cukup mudah ditemui para pedagang bakso dimana perdagangannya pun dapat ditemui setiap hari. Momen hari raya idul fitri merupakan momen dimana para pedagang memilih libur untuk merayakan kemenangan. Hari raya idul fitri sendiri identik dengan tradisi mudik dan makan besar dimana sebagian besar orang akan memasak untuk menghidangkan makanan, sedangkan sebagiannya lagi tidak memiliki cukup waktu untuk menghidangkan makanan dan justru lebih memilih untuk membeli. Pada perdagangan bakso saat hari raya idul fitri sendiri di Desa Beji dapat ditemui beberapa pedagang dengan jumlah terbatas maka dari artikel ini akan membahas mengenai mengapa para pedagang bakso ini tetap memilih untuk berjualan saat hari raya idul fitri. Kemudian, hasil dari data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan teori budaya pasar oleh Hefner. Adapun inti dari budaya pasar oleh Hefner ini adalah proses yang berlangsung di dalam pasar berkaitan dengan makna budaya dan seperangkat aktifitas manusia berikut dengan kondisi sosial dan moral yang menaungi.

Maka dari itu keunggulan dari artikel ini adalah membahas mengenai kondisi sosial masyarakat khususnya pedagang kecil yang luput dari pandangan masyarakat. Adapun manfaat dari artikel ini adalah diharapkan dapat memberi wawasan kepada masyarakat luas mengenai perdagangan khususnya terhadap pedagang kecil yang diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat luas dalam pengembangan usaha kecil menengah.

Hasil dan Pembahasan

Suasana dan Tradisi Hari Raya Idul Fitri di Desa Beji

Sebagai masyarakat yang mayoritas penduduknya adalah etnis Jawa yang lekat akan tradisi yang dijalankan, terdapat salah satu tradisi yang dilakukan saat menjelang hari raya idul fitri yaitu mudik. Sebagaimana yang dipaparkan oleh (Herawati, 2015. 114) yang menjelaskan bahwa tradisi mudik ini merupakan tradisi yang dilakukan satu tahun sekali yang dilakukan menjelang hari raya idul fitri lebih tepatnya pada bulan puasa dan juga Syawal. Tradisi mudik ini dilakukan untuk berbagai keperluan mulai dari ziarah kubur, sungkem yang dilakukan terhadap orangtua dan ajang berkumpul dengan sanak saudara. Kegiatan mudik ini dilakukan oleh orang-orang yang merantau di daerah atau bahkan negara lain dimana mereka akan pulang ke kampung halaman sebelum akhirnya kembali ke perantauan entah untuk bekerja atau menuntut ilmu.

Tradisi mudik yang dilakukan oleh warga desa Beji biasanya dilakukan sebelum hari H idul fitri atau lebih tepatnya akhir bulan puasa. Namun beberapa warga melakukan kegiatan mudik saat hari H idul fitri setelah berkeliling ke para tetangga. Kegiatan mudik pada hari H idul fitri ini biasanya dilakukan oleh mereka yang kampung halamanya tidak berada jauh dari desa Beji itu sendiri, karena biasanya hanya berbeda kecamatan saja. Sehingga suasana hari raya mulai sepi saat warga sudah melakukan kegiatan mudiknya usai sholat idul fitri dan sejenak berkeliling ke para tetangga. Desa Beji merupakan desa yang berdampingan langsung dengan jalan raya atau secara administratif merupakan bagian dari Jalan Raya Pos yang kerap disebut dengan Jalan Daendels yang terbentang dari Anyer (Banten) hingga Panarukan sepanjang 1.100 kilometer di pulau Jawa. Sehingga kondisi jalan raya saat hari raya idul fitri terbilang tetap ramai oleh lalu lalang kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan operasional karena memang jalan raya ini menjadi jalan utama yang menghubungkan antar daerah.

Hari raya idul fitri erat kaitannya dengan makan-makan dimana disetiap rumah pasti disediakan makanan baik untuk dihidangkan maupun dikonsumsi secara pribadi. Makanan-makanan ini beraneka ragam mulai dari opor ayam yang sudah menjadi ciri khas idul fitri, rendang, hingga lontong sayur. Namun tidak sedikit yang memasak sederhana karena tidak memiliki waktu untuk menyajikan masakan khas idul fitri. Bahkan beberapa warga memilih untuk tidak memasak dan memilih untuk membeli makanan jadi saja karena beberapa pedagang lebih memilih membuka warung dan semacamnya. Sehingga dengan bukanya warung makan ini mempermudah mereka yang memiliki tidak cukup waktu untuk menghidangkan makanan. Bahkan saat sore hari mulai banyak stand makanan atau snack yang berjualan.

Aktivitas Ekonomi saat Hari Raya Idul Fitri di Desa Beji

Aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh para warga di Desa Beji berada dipuncaknya adalah saat minggu terakhir hari raya idul fitri. Sehingga warga berdesakan keluar masuk pusat perbelanjaan baik modern maupun tradisional. Yang paling menjadi pusat perhatian adalah pada pusat perbelanjaan tradisional yaitu pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern seperti Samudra Supermarket dan Bravo. Pusat-pusat perbelanjaan ini menjadi semakin ramai untuk mempersiapkan keperluan hari raya idul fitri mulai dari kue-kuean, bahan baku makanan, hingga baju baru yang seakan menjadi hal wajib yang harus dibeli dan dikenakan. Malam takbiran juga merupakan waktu puncak ramainya pusat perbelanjaan yang dipenuhi oleh para warga. Ramainya pusat perbelanjaan ini juga berkaitan dengan hari libur sehingga warga membeli keperluan selama libur hari raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun