Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menabung Kenangan Pasar Rakyat di Celengan Widadi

26 Mei 2022   13:18 Diperbarui: 27 Mei 2022   05:56 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana jual beli celengan di Pasar Rakyat | Dokumentasi pribadi

Terlebih, hanya setengah tahun sekali, Widadi bisa bertemu anak-anak dan istrinya, padahal mereka tinggal di pulau yang sama.

Bukan tanpa alasan, hal itu terpaksa ia jalani lantaran Pasar Rakyat tidak hanya berlangsung di satu tempat, sama seperti pedagang yang lain, Widadi harus ikut berpindah-pindah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Suasana jual beli celengan di Pasar Rakyat

Pasar Rakyat biasanya diselenggarakan di berbagai kota dengan waktu satu bulan, sesudahnya, mereka akan berpindah ke kota lainnya.

Hampir seluruh kota di Jawa pernah ia datangi, bahkan, Widadi pernah ikut berjualan di Pasar Rakyat Sumatra, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Saat berdagang di kota-kota tersebut, agar lebih hemat dan efisien, ia biasanya indekos di sebuah rumah yang tak jauh dari Pasar Rakyat.

Widadi biasanya membuka lapaknya mulai pukul 09.00, namun bila mendung atau hujan, ia datang pukul 11.00 karena menurutnya, di jam itu ramai orang berjalan-jalan atau anak-anak pulang sekolah.

Sehari penuh Widadi berjualan, gubug tempatnya berjualan biasanya tutup pada pukul 02.00, tak jarang pula ia tertidur di lapak hingga pagi.

Bukan cuma pernah babak belur dihajar pandemi, gadget keluaran terkini juga sempat membuat lapaknya sepi bahkan tidak ada pembeli sama sekali.

Namun siapa sangka, jatuh-bangun berdagang celengan dan pasaran itulah yang mengantarkan ketiga anaknya menjadi sarjana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun