Mohon tunggu...
Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Behind Arimbihp Photo and Craft

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menabung Kenangan Pasar Rakyat di Celengan Widadi

26 Mei 2022   13:18 Diperbarui: 27 Mei 2022   05:56 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana jual beli celengan di Pasar Rakyat | Dokumentasi pribadi

Ayah tiga orang anak itu melayani para pengunjung seorang diri dengan senang hati, meski tak sedikit pula yang datang hanya sekedar tanya harga tanpa membeli.

Selain celengan, alat memasak berbahan tanah liat yang dicat warna-warni juga masih menjadi primadona.

Masyarakat Solo dan sekitarnya menyebut mainan gerabah legendaris itu pasaran, atau dalam versi bahasa Indonesia disebut masak-masakan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Suasana jual beli celengan di Pasar Rakyat

Hanya dengan Rp 3.000 saja, pembeli sudah bisa membawa pulang kendi, atau Rp 10.000 jika mau kitchen set ala jawa alias pasaran dengan lebih lengkap dan tentunya berwarna senada.

Sambil terus melayani pembeli, Widadi menuturkan, satu paket pasaran berisi ulegan (alat untuk menghaluskan bawang atau bumbu), kendi (tempat minum), tatakan gelas (alas gelas), dan cangkir.

Warna merah muda dan hijau mencolok pada pasaran itu ternyata cukup menarik perhatian anak-anak yang biasanya sibuk bermain gawai tanpa henti.

Mereka (anak-anak itu), berjongkok dan memilih mainan yang disuka, satu persatu dipungut, kemudian dimasukkan dalam keranjang bambu.

Sesudahnya, Widadi mengambil keranjang tersebut, isinya ia pindahkan ke kantong plastik, lalu ditukar dengan lembaran rupiah dari para pembelinya.

Lebih dari 20 tahun laki-laki itu berjualan di Pasar Rakyat, pundi-pundi rupiah memang menjadi tujuan utama demi mencukupi kebutuhan keluarga, namun celoteh para bocah yang datang, menjadi bonus yang tak kalah berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun