Â
Seni komunikasi melalui media seni tradisional, bertujuan menyampaikan suatu pesan kepada para penonton seni tradisional biasanya berupa makna dalam sebuah kisah yang dipertunjukkan serta nilai moral dan nasihat dari pelaku seni kepada penontonnya, mengkomunikasikan pesan dengan cara seni kepada khalayak umum merupakan cara efektif pada zaman sebelum ditemukannya media komunikasi seperti pada zaman ini, ia sesuai dengan budaya lokal dan menarik untuk disaksikan serta didengar.Â
Namun, seiring zaman yang berubah serta perkembangan pesat teknologi yang membantu manusia dalam berbagai hal terutama komunikasi, membuat seni tradisional sebagai salah satu media komunikasi tradisional perlahan mulai digantikan dan hampir dilupakan, modern ini penyampaian pesan, berita terkini dan bahkan hanya sekedar menyapa seseorang saja bisa dilakukan dengan satu klik.Â
Dalam tulisan kali ini, penulis ingin mengajak para pembaca untuk berfikir dan mengamati bagaimana cara kesenian lokal yaitu hadroh yang berada di daerah kecamatan bumiayu provinsi jawa Tengah, yang dahulu berfungsi sebagai media komunikasi tradisional agar bisa diterapkan di era globalisasi saat ini sehingga ia tetap terjaga.Â
Hadrah adalah sebuah seni pertunjukan tradisional dalam budaya Islam yang melibatkan musik, nyanyian, tari, dan gerakan-gerakan tubuh yang bersifat spiritual dan religius. Pertunjukan hadrah sering dilakukan dalam rangkaian acara keagamaan atau perayaan agama(1). Hadrah juga digunakan sebagai sarana syiar dan dakwah, alhamdulillah hingga saat ini hadroh masih terus lestari dilaksanakan oleh masyarakat bumiayu, dengan kehadiran media seperti televisi, radio serta telepon pintar, kegiatan hadrah justru makin dikenal dan tersebar luas karena dapat dilaksanakan dan disaksikan oleh berbagai lapisan masyarakat.Â
Kedatangan media komunikasi modern justru menjadi alat yang sangat membantu dalam penyebaran media komunikasi tradisional, ia bukanlah sebuah tantangan, melainkan suatu kesinambungan yang memiliki sinergi tinggi.Â
Baru saja kemarin pada tanggal 22 September 2025 senin malam, bumiayu kedatangan salah satu penceramah terkenal KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang sering dikenal sebagai 'Gus miftah'(2), hadir di lapangan asri, kehadirannya disambut oleh jemaah dari berbagai daerah, acara yang dihadiri beliau diberi tajuk "sholawat kebangsaan" ini diisi oleh beliau dengan pesan yang menekankan arti persaudaraan di tengah keberagaman.
Begitulah modernisasi media komunikasi lokal yaitu hadrah tetap bertahan dan bahkan semakin sering diadakan berkat antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini, dikarenakan karena selain kegiatan ini sarat akan pesan dan makna agama yang disampaikan oleh para penceramah, lantunan qasidah yang indah juga membuat hati tentram ditambah kegiatan ini juga direkam dan disiarkan di berbagai platform yang membuat masyarakat tidak akan lupa bahwa Hadrah dan Qasidah merupakan kegiatan lokal masyarakat yang sangat menenangkan serta menyenangkan.Â
---------------
Sumber:Â