Mohon tunggu...
ARI IRAWAN
ARI IRAWAN Mohon Tunggu... Dosen - UNIVERSITAS NEGERI MALANG

saya adalah seorang pria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 1 Singosari

12 Juli 2022   15:30 Diperbarui: 12 Juli 2022   15:33 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Essai dari Ari Irawan Mahasiswa Asistensi Mengajar di SMKN 1 Singosari prodi S1 Pendidikan Teknik Mesin

Saya melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 1 Singosari mulai tanggal 7 Maret 2022 sampai tanggal 24 Juli 2022. Dengan diawali dengan pemberangkatan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2022 oleh kami semua mahasiswa asistensi mengajar bersama kepala sekolah, coordinator Asistensi Mengajar,Guru Pamong, dan Dosen Pembimbing dari Universitas Negeri Malang. Dengan diantarkannya kami untuk melaksanakan asistensi mengajar disana maka mulai juga kegiatan asistensi mengajar yang dilaksanakan di SMKN 1 Singosari.

Pada tanggal 14 Maret 2022 merupakan awal dari kegiatan Asistensi Mengajar di SMKN 1 Singosari. Pada saat itu saya mulai mengajar kelas 10 TM 1 dengan materi yang saya bawakan adalah Teknik Kerja Bangku. Kerja bangku ini meliputi mengikir, membuat pola dalam kikiran dan juga melakukan parameter pengukuran untuk hasil kikir yang telah di kerjakan oleh siswa. Pada saat mengajar hari pertama saya cukup kesulitan untuk mengatur kelas dan memulai pembelajaran di kelas dikarenakan memang pengalaman mengajar saya yang baru pertama kali dan juga siswa yang cukup sedikit ramai. 

Pada akhirnya setelah belajar dari beberapa kejadian yang ada di sana, pelan-pelan saya sudah bisa mulai mengendalikan kelas dan mulai bisa mengondisikan siswa siswi agar mereka benar-benar praktek dengan baik dan juga menggunakan K3 sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh sekolah. Penggunaan K3 di bengkel cukup bagus dengan selalu menggunakan sepatu safety dan juga baju praktek yang telah di sediakan sekolah. 

Ketika pembelajaran selesai siswa siswi yang bertugas piket pada hari tersebut juga cekatan untuk ceklis barang yang telah digunakan dan menata Kembali semua barang di dalam lemari alat. Sebelum dimasukkan alat-alat akan dicek Kembali untuk mengecek apakah ada alat yang hilang atau alat yang rusak. Ketika nanti ada alat yang rusak atau alat yang kurang, siswa tersebut bertugas untuk mencari Bersama teman sekelas agar semua alat lengkap. Namun jika alatnya rusak maka siswa yang piket akan melaporkan kepada guru untuk nantinya akan digantikan dengan alat yang baru.

Ada beberapa kelas yang saya ajar mulai dari kelas 10 hingga kelas 12. Ketika saya mengajar bebrapa kelas tersebut saya mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda. 

Sebagai contoh ketika saya mengajar kelas 10, siswa nya masih susah dikendalikan dan masih suka untuk bercanda Bersama temannya. Kemudian untk kelas 11 juga hampir sama dengan kelas 10, namun untuk keseriusan dalam belajar sudah mulai kelihatan karena mereka di kelas 11 nantinya dituntut untuk melaksanakan psg ata prakerin di industi. Maka dari itu mereka harus benar-benar serius dalam belajar agar nanti ketika sudah masuk dalam dunia industri mereka tida kaget dan bisa mengerjakan semua pekerjaan yang ada dalam industry I tersebut. Untuk kelas 12 sendiri siswa siswinya sangat serius dalam belajar dan juga dalam pengaturan kelasnya enak dan dapat dikendalikan. Namun untuk kekurangan di kelas 12 ini adalah sikap siswa yang mungkin terkadang bersifat individualis dengan tidak mau mengajari temannya ketika temannya membutuhkan bantuan. Namun sedikit demi sedikit kebiasaan tersebut mulai hilang karena pada saat mengajar saya selipkan sedikit-sedikit kata motivasi dan Kerjasama antar sesame teman yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang lua biasa. 

Dari pengalaman-pengalaman tersebut saya berfikir bahwa setiap manusia itu unik berdasarkan usianya masing-masing dan tidak bisa kita menghakimi seseorang ketika memang usianya belum cukup matang dalam menerima kritikan kita. Intinya dengan keunikan siswa siswi ini menjadi motivasi untuk saya lebih banyak belajar mengenai kepribadian siswa mulai dari kelas 10 hingga kelas 12. Kemudian untuk penanganan siswa kelas 10 kelas 11 dan kelas 12 juga berbeda karena memang keunikan masing-masing siswa berbeda, jadi tidak bisa kita menerapkan kebiasaan kelas 12 di kelas 10, kemudian juga sebaliknya kita tidak bisa menerapkan kebiasan di kelas 10 di kelas 12.

Selain pengalaman mengajar yang berbeda-beda, pengalaman dalam piket harian mahasiswa Asistensi Mengajar di SMKN 1 Singosari juga berbeda-beda. Kami semua piket di 6 tempat meliputi bagian non akademik maupun bagian administrasi. Pada bagian non akademik ada di perpustakaan, BK, kemudian di NA (Normatif Adaptif). Kemudian untuk bagian administrasi bertempat di Jurusan, TU dan juga di BKK. 

Pengalaman di masing-masing tempat juga sangatlah unik dan berbeda. Misalnya pengalaman saya di perpustakaan dengan tugas untuk menata buku, memberi sampul pada buku, kemudian juga memberikan label pada buku dll. Pada saat itu saya belajar dengan baik bagaimana proses perjalanan buku dari mulai awal buku dating di perpustakaan kemudian buku dipinjam siswa dan sampai buku Kembali ke perpustakaan. Dan juga saya belajar untuk merawat buku, mengorganisir buku agar siswa dapat mudah menemukan buku yang sedang mereka cari dan masig banyak lagi yang lainnya. 

Kemudian di tempat yang lain misalnya di BK atau Bimbingan Konseling. Memang tugas kita di BK itu tidak secara langsung menangani siswa yang bermasalah, namun untuk mencari materi tentang tips-tips untuk siswa agar mereka berkembang dengan lebih baik. Misalnya adalah materi tentang belajar berfikir kritis, pada materi yang saya cari tersebut saya dapat menambah softskill saya dalam proses pengolahan kata, merangkum dan juga skill editing video karena hasil yang diminta oleh BK adalah dalam bentuk word, ppt dan juga Video. sisi positifnya kami juga bisa belajar mengenai materi-materi yang telah kita buat tersebut. Untuk pengalaman lain dibidang non akademik yaitu ketika piket di NA (Normaif Adaptif) kita bisa mengetahui alur dari penggunaan kelas mulai dari peminjaman kunci dan sampai pengembalian kunci. Selain itu juga ditambah guru-guru yang ada di NA ramah-ramah membuat kita di NA juga sangat senang dan semangat dalam belajar dan bekerja. Selain ramah, guru di NA juga sering memberikan pengalaman-pengalaman mereka ketika mengajar dikelas. Jadi kita sering di kasih tips agar pengelolaan kelas kita semakin baik dan juga mendapatkan tips untuk penanganan siswa yang bermasalah di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun