Korban berjatuhanÂ
Sejak program MBG diluncurkan Januari 2025, kasus keracunan makanan terjadi di berbagai daerah. Jumlah korban mencapai lebih dari 5.360 anak hingga pertengahan September 2025. Salah satu kasus terjadi di Baubau pada 16 September 2025, saat makanan MBG datang terlambat dan disajikan dalam kondisi tidak layak. Akibatnya, 46 siswa keracunan, 37 di antaranya harus dirawat. Keesokan harinya, kasus serupa terjadi di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Sebanyak 157 siswa keracunan setelah makan ikan cakalang dari dapur SPPG. Dugaan sementara, pemasok ikan baru tidak memenuhi standar. Hari yang sama, di Garut, 194 siswa mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi menu ayam woku dan tempe orek dari dapur lain. (1)
Setidaknya 1.376 anak sekolah diduga menjadi korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Pakar gizi masyarakat menyarankan agar program ini dihentikan sementara sambil menunggu evaluasi menyeluruh terhadap insiden keracunan yang terjadi di berbagai daerah. Hasil investigasi dinas kesehatan di Bandung, Bogor, dan Tasikmalaya di Jawa Barat serta Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di Sumatra Selatan menemukan adanya kontaminasi bakteri Salmonella, E.coli, Bacilius cereus, Stapylococcus aereus, Bacillus subtilis, hingga jamur Candida tropicalis. Sejumlah orang tua yang ditemui BBC News Indonesia mengaku trauma dan melarang anak mereka menyantap makanan dari pemerintah itu. (2)
Sejumlah orang tua yang ditemui BBC News Indonesia mengaku trauma dan melarang anak mereka menyantap makanan dari pemerintah itu.
Reuters memberitakan kasus keracunan massal MBG dalam berita berjudul "Over 800 Indonesian students suffer mass food poisoning from government free meals", Sabtu (20/9/2025). Diberitakan, lebih dari 800 siswa jatuh sakit dalam dua kasus keracunan massal minggu ini setelah mengonsumsi makanan sekolah gratis yang disediakan oleh pemerintah, menurut pejabat setempat, Jumat, (19/9/2025). (3)
Kekhawatiran dan ketakukan kini tidak hanya melanda anak-anak yang seharusnya menikmati enaknya menu makan bergizi gratis, tetapi begitu banyak sekolah yang terhenti, dan bekerja keras  untuk merawat lebih banyak korban keracunan akibat menyantap menu makan bergizi gratis. Begitu banyak orang tua yang harus mengeluarkan biaya dan tenaga untuk menjaga kesehatan si buah hati yang terkolek lemas di berbagai rumah sakit di negeri ini. Selayaknya kekhawatiran dan katakutan ribuan murid, orang tua dan sekolah dijawab,  Menghentikan sementara program ini bukan berarti kita kalah mewujudkan mimpi negeri.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI