Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tentang Seorang Anak yang Terjebak di Kelas Kosong

5 Maret 2023   21:02 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Mandyme27 - Pixabay

Belajar seharusnya menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan. Apalagi di mata seorang anak, sekolah adalah kehidupan. Sebagian hidup dan kegembiraan pasti ada di sekolah. Teman, guru, dan penjaga sekolah adalah sebuah keluarga. Wajah gembira selalu hadir nyata dan tanpa kata-kata.

Tapi, kegembiraanku terenggut. Ketika aku musti menghidupkan sekolah sejak pagi, teman-temanku enggan lagi di sini. Guru-guruku tak mau lagi menemani, karena sawah dan ladang lebih menjanjikan kehidupan. Penjaga sekolah pun tidak  berani membuka sekolah lebih pagi, karena 3o an kilo harus naik sepeda. 

Anak kecil itu sudah dua hari datang lebih pagi, baginya sekolah adalah rumahnya. Tapi, ketika dia datang lebih pagi, tidak ada siapapun, tidak ada apapun, seolah semua pergi, hilang tanpa kenangan. Anak itu masuk halaman sekolah. Dia mendudukkan tubuhnya di bawah tiang berdera yang hari itu belum berkibar bendera. Dia mengambil kertas, dan menuliskan coretan sebuah cerita. 

Hari ini,
Sekolah lagi
Dan mesti pagi
Pagi, pagi,
Pagi lagi

Pagi ini
Aku harus tertidur
Di kelas ini
Menanti guru
Bangun dan belajar

Pagi ini
Aku menunggu
Ada pejabat
Hadir dan menemani
Aku belajar
Dan menghafal

Pagi ini
Tidak seperti kemarin
Aku sendiri
Sepagi ini
Menyiapkan kelas
Menyiapkan diri
Agar siang tertidur
Sampai ujung malam
Agar sang penguasa
Bisa tertawa
Bisa terbahak
Bisa tertidur lelap

Pagi ini
Aku ditemani kokok ayam
Membuka gerbang sekolah sendiri
Membuka pintu sekolah sendiri
Karena orang-orang sibuk
Berkaca dan menata diri
Agar tetap dihargai
Tetap berarti
Tetap menerima gaji

Pagi ini
Tidak ada guru
Tidak ada pelajaran
Tidak ada ilmu
Tidak ada pengetahuan
Tidak ada teman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun