Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kualitas Suporter, Kualitas Tim

14 November 2022   12:47 Diperbarui: 19 November 2022   19:26 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ranah internasional pun berbagai peristiwa keji terjadi. Sepak bola menjadi sebuah industri yang bukan hanya memproduksi keuntungan bagi ekonomi tertentu tapi juga kebuntungan bagi sebagian masyarakat.

Pengadilan Port Said, Mesir, 16 Januari 2013 menghukum mati 21 terdakwa atas kerusuhan maut dalam sebuah pertandingan sepak bola. Ke-21 terdakwa itu dinyatakan bersalah atas kerusuhan yang menewaskan 74 orang usai pertandingan sepak bola di Stadion Port Said Februari 2012.

Para terdakawa yang dihukum itu semuanya adalah supporter klub al-Masry yang bermarkas di Port Said. Peristiwa ini akhirnya menimbulkan kerusuhan sosial, pendukung terdakwa menyerang penjara dan kantor polisi. 

Persebaya Surabaya mendapat hukuman denda 100 juta dan 5 pertandingan kandang tanpa penonton, setelah peristiwa suporter, Bonek, melakukan kerusuan ketika pertandingan antara Persebaya dan Rans Nisantara FC, 15 September 2021.

Peristiwa Kanjuruan beberapa waktu lalu juga menyisakan luka yang sangat mendalam. Hampir 135 penonton meninggal seusai pertandingan Persebaya mengalahkan Arema Malang.

Dalam skala pertandingan internasional ataupun nasional, kerusuhan dihadirkan, kekisruhan dipandang sebagai kebiasaan, perkelahian jadikan tontonan, semrawut dan penuh kebiadaan. 

Padahal, sejatinya kebiadaban memang tidak layak dihadirkan di tengah lapangan. Begitu banya pertandingan menghadirkan kejahatan dan tragedi kemanusiaan. Beberapa tim besar pun terkadang menghadirkan suporter yang tidak beradab di tengah lapangan. Kerusuhan pun terpicu dan melegenda dalan sejarah sepakbola.

Tragedi Estadio Nacional, 24 Mei 1964, kerusuhan usai pertandingan Peru vs Argentina menelan korban 328 jiwa; Tragedi Buenos Aires, 23 Juni 1968, usai pertanidngan River Plate vs Boca Juniors kerusuhan terjadi dan menewaskan 74 orang; Tragedi Ghana, 5 Mei 2001, kerusuan terjadi setelah tim Hearts of Oak vs Asante Kotoko, kerusuhan menewaskan 126 penonton, dan masih begitu banyak tragedi di lapangan sepak bola. Penonton menjadi korban, suporter selalu menjadi tertuduh dan biang kekacauan. 

Fanatisme suporter sepak bola memang sangat penting. Rasa memiliki tim sepak bola kebanggaannya selalu menjadi peluang-peluang bisnis yang tidak terbatas. Bahkan bukan hanya tim, banyak suporter yang kemudian menjadi bagian tim sepak bola itu sendiri. Kemanapun tim pergi, di sanalah ribuan bahkan jutaan suporter siap mendukung. Dimanapun ada tim sepak bola, selalu di sana hadir suporter fanatik. Tim dan suporter adalah sebuah kesatuan padu yang tidak terpisahkan. Bahkan bukan hanya di lapangan, keduanya membentuk kolaborasi hidup dalam ranah ekonomi, sosial, budaya, bahkan politis. 

Tim butuh suporter, kehadirannnya selalu di tunggu dalam setiap permainan. Padahal biaya begitu tinggi untuk sampai ke lapangan; biaya tiket, biaya transport, biaya makan, biaya merchandicse tim dan biaya-biaya lain harus dikelaurkan hanya untuk satu pertandingan. Sebuah perjungan yang harus menjunjung fanatisme yang sungguh luar biasa.

Apalagi jika tim idolanya bermain di luar negeri, kompetisi internasional. Harus menyediaan dana lebih bagi suporter untuk menghadirkan dirinya di tengah lapangan. Tanpa fanatisme, tanpa loyalitas, tanpa militansi yang kuat, cerita tentang suporter seperti fiksi belaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun