Mohon tunggu...
Muhammad Arif Zakyuddin
Muhammad Arif Zakyuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo rekan sejawat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesan Pertama Minggu Pertama: SB Kubu Gajah

10 Februari 2024   12:18 Diperbarui: 10 Februari 2024   12:31 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Hari pertama di SB Kubu Gajah (Dok. pribadi)

BAB I : Pijak kaki di Kubu Gajah, Malaysia

Hari pertama kami mendarat di negara jiran, adalah hari pertama kami bertiga menginjakkan kaki di negara orang. Malaysia, menjadi tempat asing pertama bagi kami untuk berkunjung sekaligus mengabdi. Pengabdian kami akan berlangsung di salah satu sanggar belajar di semenanjung kuala lumpur, tempat itu adalah Sanggar Belajar Kubu Gajah. Saat pertama kali menginjakkan kaki di tempat yang akan kami tinggali, kami disuguhkan dengan senyum hangat dan hidangan sederhana yang cukup untuk mengganjal perut, dan sesekali Ibu Ida Mokhtar selaku pemilik SB menanyakan program kerja yang akan kami bawakan.

Program kerja yang akan dibawakan berupa Caring for Living dan ORB (Olahraga Bersama). Caring for Living merupakan program kerja bersifat insidental dengan mereview dan memperkenalkan cara menjaga kesehatan, yang memuat personal hygiene, Isi Piringku, dan penyakit menular serta pencegahannya. ORB (Olahraga Bersama) merupakan program kerja yang bersifat terjadwal dengan melakukan olahraga senam bersama-sama menggunakan media berupa musik dan pengeras suara yang sudah kami siapkan.

Hari pertama kami mengajar di SB Kubu Gajah menjadi pengalaman yang berkesan, salam dan senyum terpancar dari siswa SB Kubu Gajah. Setelah penyambutan, kami mengenali para siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda, akan tetapi semangat belajar dan rasa hormat yang sangat tinggi tetap menjadi hal yang mereka junjung. Sesekali, bu Ida menyampaikan bahwa dia ingin mengajar siswa mulai dari akhlaknya, mungkin oleh sebab itulah para siswa sanggar belajar sangat mendengarkan yang diucapkan beliau.

Hari pertama berlalu, munculah beberapa evaluasi dan ide kami berdasarkan survey lapangan dan beberapa cerita dari bu Ida perihal kepribadian para siswanya, dengan harapan untuk lebih baik dalam merangkul siswa Sanggar Belajar Kubu Gajah.


BAB II : Fulfilling week, mengenal bencana dan media belajar

Hari Senin, 5 Februari, dosen pembimbing lapangan kami datang mengunjungi SB Kubu Gajah, beliau adalah Bapak Aric Vranada, MSN., PhD. Beliau mengunjungi SB Kubu Gajah dalam rangka mengenalkan bencana alam beserta cara mencegahnya.

Sebelum memulai pembelajaran, Ibu Ida Mokhtar menyiapkan hidangan untuk tim pengajar serta siswa, dan roti canai menjadi hidangan kami di pagi itu. Setelah menyantap sarapan, sesi pembelajaran dibuka oleh Ibu Ida dan diberikan pada Bapak Aric dan tim KKN.

Gambar 2. Pengenalan bencana alam (Dok. pribadi)
Gambar 2. Pengenalan bencana alam (Dok. pribadi)
Bencana alam yang dikenalkan meliputi bencana alam yang umum terjadi di Indonesia diantaranya banjir, tanah longsor, gempa, gunung meletus, dan lain sebagainya. Setelah mengenali bencana alam, para siswa dikenalkan dengan pencegahan bencana. Pada sesi ini, siswa diajak untuk mengumpulkan sampah yang ada dilingkungan sanggar belajar, sampah yang dikumpulkan berupa sampah organik dan anorganik, dan masing-masing siswa mengumpulkan salah satu dari jenis sampah tersebut yang kemudian dibuang untuk di tempat pembakaran sampah.

Gambar 3. Mengumpulkan sampah sebagai upaya mencegah banjir (Dok. pribadi)
Gambar 3. Mengumpulkan sampah sebagai upaya mencegah banjir (Dok. pribadi)
Setelah mengenal upaya pencegahan bencana alam, para siswa bersimulasi saat terjadi bencana, alangkah antusiasnya mereka saat mengikuti simulasi. Para siswa mencari tempat berlindung dan benda yang dapat melindungi kepala saat terjadi gempa sembari tim pengajar mengarahkan apa saja yang akan terjadi dan yang harus dilakukan pada saat gempa.

Gambar 4. Simulasi bencana (Dok. pribadi)
Gambar 4. Simulasi bencana (Dok. pribadi)

Sesi pembelajaran berakhir dan ditutup dengan pembagian alat tulis serta makanan ringan untuk para siswa. Antusiasme tidak berakhir sampai situ saja, setelah pembelajaran selesai, tim pengajar diajak oleh beberapa siswa untuk mengambil buah durian milik salah satu warga Indonesia yang bermukim di tanah Kubu Gajah. Alangkah tersentuhnya kami ketika mengetahui beberapa anak mengajak untuk meminta izin pada pemilik pohon, karena pada saat kami mencoba mempelajari karakter para siswa yang kami dapatkan adalah anak-anak ini hanya anak biasa yang terkadang berperilaku nakal, tapi fikiran tersebut terbantah pada saat itu. Beberapa buah durian telah didapat dan kami kembali ke sanggar belajar untuk menikmati buah durian sembari berbincang santai tentang pendidikan di Indonesia dan memberi motivasi para siswa untuk tetap belajar dan melanjutkan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan umum, dalam proses belajar memerlukan peran rekreasi untuk menjaga suasana belajar agar tetap cair. Rekreasi dapat dilakukan saat senggang atau sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Rekreasi yang kami realisasikan pada

Hari Selasa, 6 Februari adalah ORB (Olahraga bersama) karena kebugaran jasmani memiliki peran penting dalam proses belajar untuk menjaga stamina dan mood. ORB kali ini di pandu oleh salah satu anggota tim kami ialah Muhammad Azizurrohman seorang Mahasiswa S1 Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta. Senam yang diaplikasikan pada program ini merupakan senam irama yang bermanfaat untuk mengembangkan kekuatan, melatih kemampuan otak, serta meningkatkan rasa percaya diri yang sangat menunjang keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.

Gambar 5. ORB minggu pertama (Dok. pribadi)
Gambar 5. ORB minggu pertama (Dok. pribadi)
Tidak sampai disitu, rekreasi dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan semangat belajar siswa masih berlanjut pada Hari Rabu, 7 Februari, tim dosen FIPH UNIMUS mendatangi SB Kubu Gajah untuk berbagi pengetahuan. Proses belajar dimulai dengan story telling oleh masing-masing dosen yang hadir menggunakan media buku cerita sederhana dan dilanjutkan dengan membuat pop-up book.

Gambar 6. Story telling dan membuat pop-up book (Dok. pribadi)
Gambar 6. Story telling dan membuat pop-up book (Dok. pribadi)

Tawa dan senyum yang terpancar pada wajah siswa Sanggar Belajar Kubu Gajah menandakan bahwa materi dan media yang dibawakan sangat menarik. Terik Selangor yang membuat butiran keringat keluar dari kulit para siswa, tidak menghalangi mereka untuk tetap belajar dan berkreasi. Sewaktu salah satu dosen mengajarkan cara membuat pop-up book yang membuat para siswa semakin tertarik untuk mengikuti pembelajaran hingga akhir. Sesi pembelajaran ditutup dengan menyantap hidangan yang disiapkan oleh Ibu Ida, sewaktu beberapa anak datang kembali untuk meminta diceritakan beberapa buku oleh tim pengajar.

BAB III : Penutup

Cerita kami di SB Kubu Gajah belum berakhir di minggu pertama. Masih banyak kesempatan untuk mengambil pelajaran hidup selama pengabdian berlangsung. Minggu pertama yang berkesan karena dapat mengenal seluruh siswa SB Kubu Gajah dan terkadang mengambil pelajaran hidup dari cerita-cerita mereka, tentunya cerita akan terus berlangsung hingga waktu yang sudah ditentukan. Salam literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun