Mohon tunggu...
A Zainudin
A Zainudin Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Sastra

Menulis sesuai kata hati.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Junior Kita di Masa Depan: Tunggal Putri Indonesia yang Mengkilat di Level Junior

26 Juli 2020   12:24 Diperbarui: 2 November 2021   16:57 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susi Susanti | sumber CNN Indonesia (AFP Photo)

Kali ini dia bukan sekedar menjadi Kapten Tim Uber cup sebagaimana yang dilakukannya pada tahun 2008 yang berakhir dengan Raihan juara kedua (prestasi hebat di tengah skuad yang pas-pasan), melainkan sebagai ketua Bidang pembinaan PBSI.  

Salah satu kebijakan PBSI yang cukup signifikan  di eranya adalah dihidupkannya lagi kelas pratama dengan perhatian yang  seimbang dengan yang senior.

Gregoria Mariska Tunjung | sumber:rctiplus.com
Gregoria Mariska Tunjung | sumber:rctiplus.com

Upaya tersebut berbuah manis.  Kebetulan di saat yang sama, nama Gregoria Mariska Tunjung atau biasa disapa Jorji sudah mulai dikenal karena prestasi sebelumnya yang jadi runer up Kejuaraan Asia Yunior Bulutangkis tahun 2016.  

Tahun 2017, Jorji mampu meningkatkan raihannya menjadi juara dengan mengalahkan Han Yue (China) dan menjadi pemain tunggal puteri Indonesia pertama yang meraihnya setelah Kristin Yunita.  Jorji juga berperan besar dalam meraih juara kedua kejuaraan beregu campuran yunior di tahun yang sama.

Setelah itu, Jorji mulai berkiprah di level senior.  Meski saat ini berhasil menggeser posisi Fitriani sebagai pemain nomor satu Indonesia, namun prestasi Jorji belum terlalu spektakuler dan konsisten.  Jorji masih belum mampu mengalahkan pemain peringkat sepuluh besar dunia, baru sebatas merepotkannya.  

Raihannya masih jauh bila dibandingkan dengan presatsi Chen Yufei, pemain yang mengalahkannya di Final kejuaraan Asia Yunior 2016.  

Chen Yufei sudah melesat menjadi pemain nomoir satu dunia, sementara Jorji masih berkutat di kisaran dua puluhan dunia.  Semoga ke depan, prestasi Jorji semakin membaik dan mampu meraih hasil optimal di setiap turnamen yang diikutinya.

Penulis berharap bahwa dari hasil  MOLA TV - PBSI Home Tournament 2020, akan muncul pemain-pemain hebat di masa mendatang, khususnya sektor tunggal puteri.  Dengan dominannya pemain yunior di babak semi final, semoga pemain-pemain tersebut makin berkembang. 

Memang mereka tidak boleh terburu-buru.  Karena usia mereka yang masih yunior, diharapkan PBSI mampu memilihkan turnamen yang cocok untuk mereka sehingga mereka dapat  berkembang secara alami, bukan karbitan.   Ada turnamen beregu dan perorangan kejuaraan dunia yunior yang rencananya akan di gelar tahun depan.  

Ada nama-nama peserta MOLA TV - PBSI Home Tournament 2020 yang layak ikut, seperti Putri Kusumawardhani, Saifi Rizka Hidayah, Stephani Widjaya, dan jangan lupakan Esther Nurumi Wardoyo.  Meski gagal di babak perempat final, namun pemain berusia 15 tahun tersebut mampu tampil mengejutkan dengan mengalahkan seniornya di babak grup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun