Mohon tunggu...
Arif Yupiter Gulo (AYG)
Arif Yupiter Gulo (AYG) Mohon Tunggu...

SETIA Jakarta (S-1)/ STT Jaffray Jakarta (S-2).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersatu Erat dalam Persekutuan

27 Januari 2019   15:02 Diperbarui: 31 Januari 2019   12:35 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filipi 2 : 2

karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

Apa yang dimaksud dengan bersatu erat dalam persekutuan?

Bagaimana bersatu erat dalam persekutuan?

Sesungguhnya nenek moyang kita hanya satu adalah Adam dan Hawa dan kita semua keturunannya, berarti kita bersaudara. Apalagi kita memiliki satu Tuhan yaitu Yesus Kristus, berarti kita bersaudara di dalam Tuhan. Oleh karena kita bersaudara, maka tidak mungkin saling membenci, memfitnah, menyakiti, melukai tetapi saling mengasihi, menolong dan membantu serta merasakan yang dirasakan oleh sesama baik duka maupun suka.

Sesungguhnya, kita harus mengakui bahwa walau bersaudara namun masih terdapat yang tidak harmonis, masih ada yang kurang sehati sepikir dengan saudaranya. Walau berdampingan duduknya, walau sering menyapa setiap bertemu, bahkan saling melemparkan senyum tetapi hati siapa yang tahu. Kerap berbeda dengan aslinya. Inilah sikap yang merusak persekutuan antara sesama.

Albertus Purnomo mengatakan, warisan kekacauan sebelum dunia diciptakan itu tampaknya masih terus hidup. Buktinya, sampai sekarang ketidakharmonisan tetap muncul di mana-mana. (Hal 42). 

Nats bacaan kita merupakan advice atau nasehat Paulus  di jemaat Filipi guna supaya mereka bersatu erat dalam persekutuan. Tentu Paulus memahami bahwa ketika bersatu erat dalam persekutuan dapat memuliakan nama Tuhan. 

Tuhan tidak menginginkan perpecahan, ketidakharmonisan, ketidaknyamanan tetapi Tuhan menginginkan supaya satu. Itu sebabnya Yesus berdoa kepada BapaNya supaya murid-murid-Nya dan orang percaya bersatu. (Yoh. 17:20-21)

Upaya untuk dapat bersatu erat dalam persekutuan adalah sangat sederhana namun sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, atas pertolongan Tuhan maka kita mampu untuk mewujudkannya.

Menghapuskan Ego Masing-Masing.
Ego dapat merusak dan menghancurkan persekutuan. Ciri-ciri orang yang menonjolkan egonya adalah ketika kata-katanya dengan kata "AKU". Sebaiknya kata-katanya yang baik dan benar adalah KITA. Persekutuan dapat berkembang karena KITA, jemaat dapat berakar dan bertumbuh serta berbuah karena KITA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun