Mohon tunggu...
AyahArifTe
AyahArifTe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Ayah

Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iriana Dampingi Jokowi ke Zona Perang, Diplomasi Kasih Sayang?

3 Juli 2022   08:15 Diperbarui: 4 Juli 2022   12:47 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Biro Pers Sek. Presiden - CNBCIndonesia.com

Takjub, takut, haru, khawatir maksimal … itulah perasaaan saya ketika menyaksikan Ibu Negara Iriana mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke zona perang di Ukraina . Sekali lagi itu zona perang loh! Bahkan, ada berita beberapa jam sebelum Jokowi masuk wilayah Ukraina, sebuah mall di Kyiv dihantam roket Rusia.

Kok gak dilarang sih? Kok berani sih, ibuuu??? Kok … kok … ? Banyak pertanyaan yang berseliweran di benak saya. Rasanya ini kali pertama ada seorang Ibu Negara ke zona perang mendampingi Kepala Negara. Satu pemandangan yang sungguh di luar kebiasaan.

Sebelumnya, Ibu Negara Amerika Serikat, Jill Biden 8 Mei lalu juga sudah mengunjungi Ukraina bertemu dengan Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska. Tapi, pertemuan itu tak disebutkan lokasi dan memang tertutup. Olena sendiri sejak pertempuran pecah tak pernah terlihat di depan publik. Berita di washingtonpost.com hanya menayangkan video pertemuan mereka berdua berada di sebuah ruangan kecil.

"Yang penting di dunia itu tunjukan kasih sayang, bukan perang!”

Berbeda dengan Jill dan Olena, Iriana justru terlihat bersama Jokowi berjalan di antara beberapa gedung yang porak-poranda dengan lubang-lubang bekas hantaman roket pasukan Rusia. Ini yang bikin deg-degan.

Kemudian pikiran iseng saya berkata, “Ini pasti sejak awal sudah ditentang oleh Paspampres. Tidak mungkin mereka tidak menentang keikutsertaan Ibu Negara ke zona perang.”

Apakah ini ide Pak Jokowi? Hmm … mungkin juga sih. Jadi teringat ketika peristiwa demo 212 pada 2016 beliau yang tanpa takut keluar istana berjalan kaki menuju Lapangan Monas tempat puluhan ribu massa demo 212 berkumpul dan melakukan shalat Jumat bersama mereka.

cnbcindonesia.com
cnbcindonesia.com

Lalu pikiran iseng meronta dan membantah, “Tidak mungkin Pak Jokowi yang minta Ibu Iriana ikut. Itu zona perang loh! Kalau terjadi apa-apa gimana? Dan buat apa Pak Jokowi lakukan itu? Untuk caper (cari perhatian)? Sensasi? Pencitraan? Pak Jokowi sudah tidak punya hasrat pada hal-hal itu. Di Oktober 2024, masa jabatan presidennya sudah berakhir. Buat apa bikin sensasi?”

Jabatan Indonesia yang sedang memegang tampuk Presidensi G-20 pun tidak cukup untuk menguatkan alasan Ibu Iriana ikut dalam kunjungan Jokowi ke Ukraina.

Pikiran iseng saya pun makin iseng, “Jangan-jangan ini ide Ibu Iriana sendiri?”

Ah, masa sih?

“Trus ide siapa lagi?” tanya pikiran iseng saya. “Bahkan mungkin Ibu Iriana tidak setuju kalau Pak Jokowi ke zona perang itu. Tapi, karena Pak Jokowi memaksa, maka Ibu Iriana pun balik memaksa ikut kunjungan itu.”

Wah??? Masa sih?

“Iyalah,” kata pikiran iseng saya. “Ini justru adalah gambaran begitu besar cinta Ibu Iriana ke Pak Jokowi. Mungkin Ibu Iriana berpikir, ‘Itu zona perang. Kalau saya ikut, tidak mungkin ada tentara yang tega menyakiti perempuan kan? Otomatis Bapak juga tidak akan diserang. Kalau memang sudah ajal, ya Allah yang menentukan. Kalau selamat ya bagus … syukur alhamdulilah. Kami akan bisa menghabiskan masa tua bersama dengan tenang.’ Mungkin loh yaa … “

Wadduh … ada-ada saja nih pikiran iseng saya. Tapi, mungkin juga ya. Iriana memang amat menyintai Jokowi yang dulu kuliah di UGM. Begitu besar perhatian dan kasih sayang Iriana sempat terekam kamera di depan publik pada kunjungan Presiden di Singapura pada September 2017 (lihat video ini).

Saat itu, Iriana tampak amat gelisah dan dengan segala cara ia minta salah-satu Paspampres memberitahukan Jokowi yang sedang berpidato untuk merapikan rambutnya. Peristiwa ini sempat menjadi viral di publik.

“Ya kaann … rambut aja diperhatikan dan bikin gelisah Ibu,” kata pikiran iseng saya. “Apalagi nyawa Bapak Jokowi yang pasti amat terancam saat kunjungan ke zona perang di Ukraina.”

Iya juga ya. Lantas, apakah bisa dibilang keikutsertaan Iriana ke zona perang di Ukraina itu adalah Diplomasi Kasing Sayang? Saya tidak berani menjawabnya. Karena apalah awak niii??? Saya juga tidak ingin memberikan kesempatan pikiran iseng saya menjawab.

Kalau pun ada kejadian Iriana secara spontan memeluk ibu-ibu korban perang yang berada di sebuah RS, saya pikir itu naluri seorang perempuan terhadap nasib perempuan lain yang sedang menderita. Sangat naif bila ada yang berpikir itu hanya buat pencitraan.

Atau ... jangan-jangan Iriana secara tidak langsung ingin mengatakan kepada Putin dan Zelensky bahwa, "Yang penting di dunia itu tunjukan kasih sayang, bukan perang!” Wallahualam ... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun