Melihat judul pada tulisan ini, semua pembaca pasti sangat familiar dengan istilah Laka-Laka. Ya, istilah ini milik orang Tegal. Kota yang sangat terkenal dengan Ngapaknya, yang sudah membumi dari Sabang sampai Merauke, dari artis loka maupun artis beneran.
Kota Tegal adalah salah satu kota tersibuk dan termaju di propinsi Jawa Tengah. Hal ini bisa dilihat dari pendapatan kota ini yang menduduki salah satu pendapatan kota di Jawa Tengah. Seiring dengan majunya kota, dibarengi juga dengan wisata kuliner.
Hampir sepanjang kota Tegal orang yang lewat akan dengan mudahnya menemukan berbagai macam kuliner, seperti soto tauco, sate balibul (bawah lima bulan) maupun batibul (bawah tiga bulan), nasi gandul, nasi krompyang, tahu aci, dsb.
Penulis pada kesempatan ini sedang ada kegiatan selama 4 hari sebagai tim pemantau satuan pendidikan ujian nasional 2013. Pada kesempatan ini juga, saya dapat menikmati berbagai macam hidangan tersebut pada waktu sore hari. Sangat rugi bagi pembaca yang lewat kota ini jika tidak menikmati salah satu hidangan tersebut. Fasilitas hotel juga sangat bervariatif dari yang harga 35rb/ malam sampai yg ratusan ribu. Namun sebagian besar memiliki harga yang cukup ekonomis.
Pada malam hari kota ini juga sangat gerlap gumpita dengan berbagai macam hiburan rakyat seperti odong-odong, kuda yang dihiasi dengan berbagai lampu, dan kereta ayun yang bisanya di pesan oleh para pasangan muda mudi yang sedang berbunga-binga dengan pasangannnya.
So sekiranya pembaca lewat jalur pantura, sekiranya mampir ke Kota Tegal ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI