One Minute Muslim
Iman melahirkan ilmu, ilmu melahirkan amal
Â
"Your body has a right over you.." (Bukhari)
Sambil berdiri, menghabiskan sarapan dengan mulut penuh roti, tangan kanan memegang handphone memeriksa email yang mungkin masuk semalam, tangan kiri mencoba mengkancing baju kemeja yang masih setengah rapi. Belum juga roti terkunyah sempurna, air minum di tenggak untuk mempercepat aliran makanan dari mulut ke lambung, sesekali berlari sembari mengambil kunci kendaraan, kecepatan pun dipacu.
Setelah absen, briefing pagi dimulai, yel-yel motivasi itu pun ramai-ramai diteriakkan sebagai persiapan. Komputer dinyalakan, tanpa lelah pekerjaan secara maraton dilibas. Ketika jam 12 tiba, pekerjaan belum jua reda, alhasil baru setengah tiga waktu yang tersisa, makan secepat kilat di kantin basement dan kembali ke meja kerja, shift kedua pun dilibas hingga jam 8 malam. Setiap kali rasa lelah muncul, doktrin time is money terus membayang, kerja keras luar biasa agar karir cemerlang.
Itulah budaya era industri, mengajak kita mengejar mimpi dengan doktrin American Dream, time is money. Kerja keras bagai kuda, dengan durasi selama-lamanya yang bisa kita berikan, kalau nggak begitu, hidup nggak sejahtera.
Kemajuan teknologi saat ini sejatinya bisa me-replace banyak pekerjaan yang dulunya memakan waktu, namun disatu sisi, teknologi pula yang menjadi trigger untuk seseorang punya batas lebih dari apa yang dikerjakannya.
Padahal firman-Nya jelas, "..anak Adam, luangkanlah olehmu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan, dan aku tutup kefakiranmu." (HR Tirmidzi, al-Albani mengatakan "shahih").
Teknologi, memiliki sistem untuk selalu menggoda, behaviour kita teradar, notifikasi yang memanggil, konten hal yang tengah kita gemari, icon unyu-unyu untuk di klik, terus berproses sesuai karakter kita. Teknologi memetakan kebiasaan dan perilaku penggunanya pada masa lalu untuk memulai pemicu berikutnya dimasa datang. Teknologi di rancang untuk memberikan semua yang orang inginkan, dan manusia dengan keterbatasannya (waktu dan tenaga), berlomba untuk mendapatkan semuanya.Â