Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Kabar Kuda Sungkai?

7 Februari 2021   14:13 Diperbarui: 7 Februari 2021   14:42 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dahulu orang Banjarmasin dan sekitarnya, jika ada yang menyebut soal kuda pasti mereka akan berucap tentang kuda Sungkai. Maksudnya di desa Sungkai inilah kuda-kuda yang berkeliaran di Banjarmasin.

Lama kelamaan, istilah kuda Sungkai lenyap. Kemana para pemelihara kuda di Sungai? Malah yang terdengar sekarang kuda diternakan di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut.

Sungkai merupakan sebuah Desa di Kecamatan Simpang Ampat, Kabupaten Banjar. Dari tata letak memang antara Batakan dan Sungkai sangat berjauhan. Jalan poros yang dilewati merupakan jalan provinsi yang memutar. Tak kurang dari 180 km jarak antara ke dua desa tersebut.

Baca Juga Pokoke Aku Ra Melu....

Menurut cerita nama desa ini diambil dari nama kayu sungkai (Peronema canescens) yang konon pada awal berdirinya desa ini adalah dibangunnya sebuah pasar. Bahan untuk mendirikan kantin-kantin di pasar tersebut hampir semua terbangun dari kayu sungkai. Sebagian besar pendudknya dahulu adalah warga transigrasi.

Daerah perbukitan dan dataran tinggi sebenarnya memberikan peluang besar untuk sebuah peternakan. Prospek dan keuntungan dari beternak guda yang kurang menguntunkan inilah barangkali membuat peternak kuda di sana beralih ke usaha lainnya.

Kini Sungkai dikenal karena kayu sungkai (Peronema canescens) yang diklaim bisa membantu pasien covid-19 sembuh.

Seperti yang dikemukanan Bupati Merangin, Al Haris mengklaim ramuan tradisonal daun sungkai membantu penyembuhan pasien Covid-19. Pemberian ramuan daun sungkai kepada pasien, didukung hasil riset peneliti Universitas Jambi (Unja).

Dalam riset, ramuan daun sungkai telah diuji coba kepada mencit. Hasilnya ramuan mengandung etanol yang berfungsi sebagai anti inflamasi. (Jambi.kompas.kom, 18 Sept 2020)

Jika seandainya kayu sungkai diperkenalkan oleh kepala Desa, atau Bupati Banjar, sungguh merupakan sesuatu yang menggembirakan san membanggakan.

Sementara itu peternakan kuda yang berada di Batakan ternyata memiliki kegunaan lain selain dahulu di Sungkai untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. Di tempat ini, kuda dijadikan sarana rekreasi. Pantai Batakan memiliki daya tarik tersendiri karena banyak kuda yang disewakan untuk pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun