Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berburu Kepiting Bakau di Tengah Malam Buta

27 Januari 2021   00:34 Diperbarui: 28 Januari 2021   05:01 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hp segera aku matikan, aku pun bergesas menjenguknya di rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, hanya peristiwa tadi malam yang aku kenang. Pantas gagak bersuara nyaring. Malam itu mengapa tak begitu aku perhatikan

Sebenarnya aku tak mempercayai suara gagak adalah suara yang aku dengar adalah pertanda musibah bagi orang terdekat.

Pantas saja angin malam yang menerpa wajah begitu menyayat. Pantas saja mendung tebal dan langit begitu gelap.

Rasa bersalah dan menyesal telah kurang mencermati firasat yang diberikan alam sebagai peringatan. Seharusnya hal-hal seperti itu aku perhatikan. Seharusnya aku sadar kalau nyala senter yang kadang mati sendiri dan menyala sendiri adalah peringatan. Walaupun tidak mempercayai, minimal bisa dijadikan sebagai kewaspadaan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun