Yang Telah Cuci Tangan?
Gatal tenggorokannya
Membela diri dari maki
Yang gatal matanya
Menebal kelopak
Mata lain minta ditutup serempak
Tangannya telah dicuci berkali-kali
Kotoran itu ada di sekelilingnya
Melarikan diri
Hanya butuh kaki tak butuh tangan, apalagi tenggorokan
Kelaparan nenek tua sebatangkara
Kehilangan anak di tengah malam buta
Brutalnya jalanan saat lengang
Bukankah tempatnya di tangan?
Bukankah tempatnya di kaki?
Apalagi mata, mata mencari
Yang telah cuci tangan
Yang telah khilaf dari amukan lalu dilupakan
Yang kini mengepalkan semua jari
Mata, mata jad saksi
Melihatnya berdiri dengan kaki
Injakan kuat menghujam hingga perut bumi
Aku hanya membayangkan,
Ketika daun bidara jadi sabun mandinya
Ketika kaki-kaki mematung berdiri di antara pinggangnya
Berbaris-baris rapat
Dengan kalimat yang serempak
"Saksikan! Bukankah ia orang baik?"
Tangannya telah dicuci
Tetap saja cuci tangan, lagi dan lagi
Sampai teriakan si duafa tak terdengar lagi
Tb, 26 Januari 2021
Baca juga Puisi yang hampir tembus 1K viwer Sebuah Pemandangan....