Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Telah Cuci Tangan!

26 Januari 2021   22:21 Diperbarui: 26 Januari 2021   22:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Telah Cuci Tangan?

Gatal tenggorokannya
Membela diri dari maki
Yang gatal matanya
Menebal kelopak
Mata lain minta ditutup serempak
Tangannya telah dicuci berkali-kali
Kotoran itu ada di sekelilingnya
Melarikan diri
Hanya butuh kaki tak butuh tangan, apalagi tenggorokan

Kelaparan nenek tua sebatangkara
Kehilangan anak di tengah malam buta
Brutalnya jalanan saat lengang
Bukankah tempatnya di tangan?
Bukankah tempatnya di kaki?
Apalagi mata, mata mencari

Yang telah cuci tangan
Yang telah khilaf dari amukan lalu dilupakan
Yang kini mengepalkan semua jari
Mata, mata jad saksi
Melihatnya berdiri dengan kaki
Injakan kuat menghujam hingga perut bumi

Aku hanya membayangkan,
Ketika daun bidara jadi sabun mandinya
Ketika kaki-kaki mematung berdiri di antara pinggangnya
Berbaris-baris rapat
Dengan kalimat yang serempak

"Saksikan! Bukankah ia orang baik?"

Tangannya telah dicuci
Tetap saja cuci tangan, lagi dan lagi
Sampai teriakan si duafa tak terdengar lagi

Tb, 26 Januari 2021

Baca juga Puisi yang hampir tembus 1K viwer Sebuah Pemandangan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun