Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kacamata

28 Desember 2020   04:41 Diperbarui: 28 Desember 2020   05:24 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Asuransi Sudah tahukah kamu jika ada Asuransi Kacamata di Indonesia? - Ilmu ...

Kacamata

Sepertinya kacamata yang melekat sekian tahun kulepaskan juga
Saat warna biru kuanggap langgit
Ternyata lautan
Saat ombak besar menggulung
Ternyata arakan mendung

Bongkahan es menggunung tampak begitu putih
Aku sangat menyukainya
Rupanya tak lebih dari santapan mata
Aku telah ditipu mentah-mentah olehnya
Demikian juga merahnya sirup
Menggugah haus
Hanya darah yang aku minum

Ingin rasanya mengganti dengan kacamata baru
Kenangan masa lalu masih menghantuiku
Kacamata baru mungkin saja sama dengan yang lama
Atau mungkin juga jadi alat lebih canggih untuk menipu

Apa sebaiknya aku buta saja!
Lalu, mencoba berjalan tanpa tongkat
Aku harus bagaimana?
Jika ada yang mengolokku si buta
Mungkinkah aku hanya tertawa?
Tidak!
Aku tak boleh buta!
Masih banyak warna yang harus aku bedakan
Masih banyak pemandangan yang belum aku saksikan

Menjadi gelap
Menjadi hitam
Menjadi kelam
Sungguh bukan keinginan
Biarlah putih tetap menjadi putih
Sementara itu, berilah semangat kepadaku
Hingga semua yang aku tatap tampak putih dan menggoda
Jika kemudian aku tertipu lagi
Minimal masih ada warna yang aku bisa bedakan dengan kacamata

TB, 28 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun