Mohon tunggu...
Arif Atul Mahmudah Dullah
Arif Atul Mahmudah Dullah Mohon Tunggu... -

Penulis Otodidak

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Beternak Orang-Orang Bodoh

4 Januari 2014   07:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya atas nama apa semua pembunuhan ini?

Atas dasar hanya "dugaan" kita telah membunuh kemanusiaan....

Kadang saya berpikir, nampaknya Densus 88 -lah yang menciptakan dan memelihara ketakutan ini, ketakutan kita terhadap teroris. Awal tahun 2014, Densus 88 mengingatkan kita lagi: "Hei, Teroris masih terus ada". Tiba-tiba memori kita tentang teroris dikuatkan lagi. Kita takut lagi.

Jika "terduga" teroris telah mati ditembak....maka ia telah "divonis", pasti teroris

Kosa kata "teroris" akan terus dipelihara....agar kucuran dana APBN bisa terus mengalir, termasuk dana dari bantuan asing

Tak jauh beda dengan kosa kata "korupsi" yg seolah dipelihara oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK). Memberantas korupsi tapi terus buat pengumuman, Korupsi terus berevolusi


Dan kita terima saja itu semua, tanpa nalar.

Sebagian orang di negeri ini, "beternak kebodohan dan orang-orang bodoh" demi memuluskan kepentingan dirinya dan kelompoknya

Seperti terus dipeliharanya orang-orang miskin dan bodoh,agar hanya dengan modal Rp. 50.000,- atau Rp.100.000,-atau BLT, suara masyarakat bisa mereka beli pada saat musim pemilu tiba

Perangi teroris, ini bukan agenda kita....

Pemberantasan korupsi, ini harus dilihat lebih rasional,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun