Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Energi Baru dan Terbarukan; Modal Nasional di Ruang Internasional

30 Desember 2015   23:12 Diperbarui: 31 Desember 2015   15:49 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Overview persebaran dan potensi panas bumi di Indonesia (www.gbgindonesia.com)"]

[/caption]

Pemerintah baik melalui Kementerian ESDM, PLN, Pertamina, maupun berbagai elemen lainnya telah mengupayakan panas bumi sebagai salah satu sumber energi altermatif, salah satunya dengan membangun beberapa PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi).

 [caption caption="Peta sebaran panas bumi di Indonesia (Statistik EBTKE 2014, Pusdatin Kementerian ESDM)"]

[/caption]

 

Energi terbarukan lainnya yang sangat mudah dijumpai di Indonesia adalah energi surya. Sampai sekarang, ketersediaan sinar matahari yang melimpah hampir sepanjang tahun di Indonesia masih belum optimal pemanfaatannya. Seperti pada cerita pembuka yang saya tulis di atas, energi surya sebenarnya sangat tepat untuk menjangkau daerah-daerah kepulauan, apalagi yang jauh dari pusat kota kabupaten/propinsi, atau berada di garis depan perbatasan.

Hingga sekarang, pemerintah telah bergerak dengan membangun PLTS di 121 lokasi/unit dengan total kapasitas yang dihasilkan sebanyak 5.270 KW. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17.246 KK telah memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi listrik. PLTS Terpusat di pulau terdepan juga telah mencapai 58 unit dengan kapasitas 2.900 KW, dan melistriki 10.578 KK.

Angka-angka tersebut masih dianggap belum maksimal dibanding jumlah penduduk dan kebutuhan konsumsi energi nasional yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Mengapa?

Permasalahan utamanya adalah perkara biaya. Sebagai catatan, baru-baru ini Presiden Jokowi meresmikan IPP PLTS (Independent Power Producer Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Desa Oelpuah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang yang menghasilkan daya 5 MWp. Total investasi untuk PLTS yang tertanam di lahan sekitar 7 hektar ini US$ 11,2 juta. Bisa dibayangkan berapa dana yang harus disediakan untuk menyediakan energi surya di negara seluas Indonesia.

Investasi awal untuk mengelola energi yang sangat ramah lingkungan ini memang relatif masih mahal. Selain nominal investasi yang fantastis, energi baru dan terbarukan juga bersaing dengan harga energi fosil yang sekarang sedang mengalami penurunan harga dengan signifikan.

Kiprah Pertamina Sebagai Pemasok Energi Nasional

Permasalahan energi yang terjadi selama bertahun-tahun di Indonesia membuat sorotan kepada beberapa perusahaan negara yang mengelola energi semakin tajam, salah satunya Pertamina. Perusahaan negara yang meraih peringkat 130 dunia versi Forbes magazine pada tahun lalu ini dianggap ikut bertanggungjawab dalam penyediaan pasokan energi nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun