Mohon tunggu...
Muhammad Arifuddin
Muhammad Arifuddin Mohon Tunggu... -

Seorang santri yang masih terus berbenah diri. Masa lalu adalah pembelajaran, masa depan adalah capaian, masa kini adalah pembenahan. Bagaimana pun juga Ridho Kyai adalah yang paling utama, semua sia-sia tanpa Ridho Kyai. Ilmu Nafi' dan berkah adalah sesuatu yang menghiasi Ridho Kyai. Maka usaha dan harapan yang tiada henti untuknya. Menyandang status sebagai kang santri adalah anugerah terindah dari Tuhan. Santri adalah paku bumi, ia menjadi penghubung antar umat dan golongan di muka bumi sebagaimana paku yang saling menghubungkan antar jenis kayu. Jasa santri tak terlihat sebagaimana paku juga tak terlihat dalam sebuah bangunan. Santri harus tahan banting dan tahan pukul. Agar umat benar-benar bisa bersatu dan terhubung dengan Tuhan. niat mandi wajib Sebagaimana paku juga harus tahan pukul agar dapat menyambungkan dengan sempurna. Santri tidak boleh sombong, merasa berjasa atau mencoba terlihat di permukaan, sebab akan membahayakan umat. Sebagaimana paku yang menonjol akan membahayakan manusia. Inilah akibat dari Santri atau paku yang tidak tahan pukul. Santri harus bisa menyesuaikan diri, sebagaimana paku yang juga berfungsi sebagaimana jenisnya. Santri juga harus siap untuk apa saja, ditempatkan di mana saja, kapan saja dan menjadi apa saja. Itulah Santri untuk menyeimbangkan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kamera Digital dan Analog

24 Oktober 2016   07:41 Diperbarui: 1 November 2016   06:52 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: elizato.com

Kekurangan:

  • Kamera DSLRi harganya mahal.

  • Mempunyai ukuran fisik yang besar dan lebih berat dibanding dengan kamera digital lainnya.

  • Pengaturan dan cara penggunaannya secara manual dan banyak memiliki tombol sehingga menyulitkan pengguna yang kurang paham dengan pengaturannya.

Baca Tips memilih kamera digital yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun