Kita harus membuang tanda negatif dan mulai menganggapnya sebagai manusia seutuhnya. Kita harus mencari cara untuk memperbaiki orang.
Informasi tentang kesehatan jiwa lambat berkembang karena kentalnya stigma di tengah masyarakat tentang anggapan gila, kata Dr Tun Kurniasih."Orang malas cari informasi yang benar tentang penyakit ini, karena belum-belum sudah ada cap oh.. itu orang gila," tukasnya.
Informasi baru sampai biasanya setelah penderita atau orang terdekatnya mencari jawaban tentang kemari, dan ini bisa berlangsung bertahun-tahun setelah menguras kesehatan, waktu dan biaya.
Seperti masalah mental lainnya, pengobatan skizofrenia tidak terbatas pada obat-obatan, tetapi juga membutuhkan pengobatan psikososial.
Perawatan psikososial akan membantu meningkatkan efisiensi dan kepuasan pribadi korban, sehingga mereka dapat bekerja dan bekerja sama dengan wilayah setempat di mata publik.
Obat antipsikotik adalah pengobatan yang paling dikenal luas untuk skizofrenia. Obat-obatan ini dapat membantu menghentikan penerbangan pikiran, mimpi, atau efek samping psikosis.
Dengan asumsi bahwa efek samping psikosis terjadi, korban mungkin harus dirawat di rumah sakit dan mendapatkan terapi di bawah pengawasan klinis yang ketat.