Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali 2 Hal Ini untuk Bisa Memahami Pasangan

9 September 2022   09:33 Diperbarui: 10 September 2022   01:10 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Konflik pada pasangan. Sumber gambar: freepik.com

Pikiran emosi perlu jalan keluar berupa memperbaiki suasana hati (suasana perasaan atau emosi). Pikiran rasional sebaiknya tidak menjadi solusi dalam mencari jalan keluar pikiran emosi.

Dari contoh 3 pernyataan tersebut pasien tersebut diajak untuk mengidentifikasi termasuk pikiran emosi atau pikiran rasional? 

Nomor 1 dan 2 adalah tampak membingungkan dan tidak logis dan timbul pertanyaan lainnya yang lebih besar, "suami pada umumnya itu yang seperti apa?", "apa hal yang salah ketika kita menyampaikan sesuatu kepada orang lain?". 

Nomor 1 dan 2 bisa dimasukkan ke kategori pemikiran emosi, oleh karena itu perlu penanganan untuk memperbaiki kondisi emosi tersebut (meningkatkan suasana perasaan yang baik).

Kemudian nomor 3 merupakan permasalahan, bukan pernyataan. Hal ini bisa dipelajari dalam suatu buku (atau secara teoritis) secara rinci dan prosedural. Sehingga permasalahan nomor 3 dimasukkan dalam kategori pikiran rasional. 

Pikiran rasional ini perlu penanganan secara logis dan sebaiknya tidak menggunakan pikiran emosi. Hal apa yang menyebabkan penurunan penjualan? Inovasi kurang? (inovasi kurang tampak begitu logis), perlu perincian lebih lanjut, ingin membuat inovasi dalam hal apa? 

Mungkin produk atau inovasi cara penjualan dan hal lainnya yang logis. Bukan dengan memarahi atau protes atas tindakan orang lain. Memarahi dan protes atas tindakan orang lain (dalam hal ini suami) adalah pikiran emosi.

Ilustrasi Resolusi Konflik pada Pasangan. Sumber gambar: freepik.com
Ilustrasi Resolusi Konflik pada Pasangan. Sumber gambar: freepik.com

Ketika sudah mampu membedakan diantara keduanya, respon atau cara penyelesaian masalah harus tepat. Pikiran emosi solusinya adalah dengan memperbaiki emosinya (meningkatkan suasana perasaan yang tidak menyenangkan). Permasalahan dari pikiran rasional sebaiknya diselesaikan juga secara rasional dan logis.

Contoh nomor 1 dan 2 mengindikasikan bahwa kondisi emosi sedang kurang kondusif, jika berlarut-larut akan "menular" ke orang lain dan menyebabkan kondisi emosi menjadi kurang nyaman bagi orang lain. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki suasana emosi (mood atau suasana perasaan). Ini bagi masing-masing orang akan berbeda. 

Bagi beberapa orang, pergi jalan-jalan bisa memperbaiki mood, atau sekedar bermain badminton. Secara personal, perlu identifikasi cara memperbaiki mood ini, ketika kondisi mood sudah lebih baik bisa kembali melakukan pemikiran rasional untuk permasalahan logis. Sedangkan untuk permasalahan nomor 3 sebaiknya dilakukan dengan pemikiran logis, setelah kondisi emosional sudah lebih baik.

Setelah sesi konseling akan berakhir, pasien tersebut menyampaikan ingin mencatat hasil diskusi bersama dengan psikolog agar tidak lupa terhadap hasil konseling yang telah dijalani. Ia tampak antusias ingin segera mempraktikan hal yang sudah didiskusikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun