Rekah bunga
Hina ku pun tertawa
Meraba dan terbawa
Canda nirtawa
Dalam bait ketigabelas menggunakan majas asonansi. Perulangan dalam bait tersebut adalah terdapat pada suku kata [wa] dalam kata tertawa, terbawa, dan nirtawa di akhir baris kedua sampai keeempat.
Rekah bunga
Dimana kau berada
Pualam tapak surga
Jauh nirwana
Jauh disana
Dalam bait keempatbelas menggunakan majas metafora. Majas metafora terdapat pada baris ketiga dan keempat -- setiap kata dalam baris tersebut memeliki arti lain seperti kata pualam; marmer, tapak; jejak, dan nirwana: surga.Â
Ku jelma
Rekah bunga
Dalam bait terakhir menggunakan majas depersonifikasi. Sebelumnya, depersonifikasi adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu benda tak bernyawa pada manusia atau insan. Depersonifikasi-nya adalah kata ku jelma (sesuatu yang bernyawa) menjadi sebuah rekah bunga (sifat suatu benda).Â
Untuk mendengarkan lagunya, sila klik di sini.
Rasa penasaran si penulis dengan gaya bahasa dalam lagu ini akhirnya terjawab, tapi tadi memungkinkan bilamana masih ada kesalahan atau kekurangan dalam mengkajinya. Dengan demikian, penulis sangat merespon jika pembaca mau menyampaikan saran dan kritik di kolom komentar.
TERIMA KASIH. SEMOGA BERMANFAAT!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI