Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman mulai dari suku, bahasa, adat, agama, dan budaya. Keanekaragaman ini diperoleh dari faktor geografis dan dipengaruhi oleh sejarah. Dengan banyaknya keanekaragaman yang dimiliki, Indonesia disebut dengan negara pluralitas yang berarti kemajemukan. Di samping itu, sebenarnya keanekaragaman ini juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari keanekaragaman tersebut dapat menyebabkan adanya disintegrasi nasional dan memunculkan sikap etnosentrisme. Etnosentrisme sendiri berarti sikap atau perilaku yang fanatik terhadap budaya, etnis, ataupun daerahnya dan menganggap budayanyalah yang lebih baik dan unggul daripada yang lain sehingga memunculkan masalah-masalah negatif yang berpengaruh pada kesatuan bangsa. Ini merupakan hal yang negatif terutama dalam ilmu sosial. Etnosentrisme juga mengaitkan penilaian pada unsur SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). (Permana, 2021) Padahal unsur tersebut sangat tidak dianjurkan untuk dipakai atau dibahas dalam segala hal di negeri ini. Ini akan sangat mempengaruhi keadaan integrasi nasional berubah menjadi disintegrasi. (Hamdani, 2022) Di Indonesia, masalah etnosentrisme sangat banyak sekali dan tidak terpungkiri karena banyaknya keanekaragaman dan kearifan lokalnya.
 Etnosentrisme dapat terjadi akibat beberapa hal:Â
* Etnis yang lebih dahulu menjalin ikatan dengan NKRI dan perjuangan pada masa kolonial itu adalah perjuangan etnis (sejarah)
 * Perbedaan kepentingan dari suatu etnis
 * Etnis yang mayoritas belum bisa hidup bersama dengan etnis yang minoritas
 * Rasa fanatik yang berlebihanÂ
* Pluralisme
 Faktor-faktor inilah yang menyebabkan sikap etnosentrisme marak terjadi di Indonesia. Maka, ini dapat mengancam pada kesatuan dan integrasi nasional. Dalam masalah ini, diperlukan adanya rasa toleransi dan semangat persatuan yang kuat sehingga integrasi nasionalnya pun juga kuat. PENGUATANÂ
Pada masa kolonial, Indonesia sangat berada pada masa sulit dan sengsara. Para rakyat Indonesia diperbudak dan disiksa hingga tewas serta adanya pengambilan SDM secara paksa. Maka para rakyat Indonesia melakukan perlawanan di tiap daerah. Namun, usaha itu gagal karena perlawanan masih bersifat kedaerahan. (Permana, 2021) Mereka pun sadar bahwa mereka harus menyatukan kekuatan. Maka terbentuklah integrasi atau sebuah kesatuan perlawanan dari para rakyat. Â Integrasi memiliki arti kesatuan sedangkan integrasi nasional adalah bersatunya seluruh lapisan masyarakat baik secara fisik maupun non fisik. Dengan banyaknya penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi negara ke 4 yang terpadat di dunia. (Irianto, 2013) Oleh karena itu, dibutuhkan integrasi nasional agar tidak terjadi perang saudara dan terpecah belah antar masyarakat.