Mohon tunggu...
Arif Budiman
Arif Budiman Mohon Tunggu... Writer, education blogger

Menyukai membahas seputar dunia psikologi, sejarah, geografi, isu global, fenomena sosial, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi dan teori konspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lupakan AS, inilah alasan kenapa harus kuliah di China

30 Mei 2025   14:47 Diperbarui: 30 Mei 2025   14:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kota Shenzhen di gadang gadangkan sebagai kota masa depan. Sumber: Meta AI.

Pemerintah China menawarkan berbagai beasiswa,untuk mahasiswa internasional. Membuat nya lebih mudah bagi mereka yang ingin mengejar pendidikan tinggi di China.

5. Wilayah yang strategis dan dekat dengan Indonesia 

China tidak terlalu jauh dari Indonesia, jadi bisa menjadi alternatif dalam menghemat biaya. China juga merupakan wilayah yang berkembang pesat,dan strategis dalam konteks global, memberikan akses bagi mahasiswa dan beragam pilihan.

6. Peluang karier 

China memiliki ekonomi yang berkembang pesat, dan menjadi pusat bisnis global. Memberikan peluang karier yang luas bagi lulusan universitas China.

Menurut laporan " Price Water House" ( PWC ), " tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi global, China diprediksi menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2050 dengan PDB PPP menjadi $ 50,58 triliun. Sementara AS, diprediksi akan turun ke peringkat ketiga dengan PDB PPP sebesar $ 34,10 triliun, di bawah India yang di proyeksi menjadi terbesar kedua dengan PDB PPP sebesar $ 44, 13; triliun, kemudian nomor 4 dan 5 di susul oleh Indonesia dan Brazil. "

Laporan ini menunjukkan bahwa China memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat menjanjikan,untuk peluang karier di masa sekarang dan masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun