Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Permata Bulutangkis Thailand Bernama Kantaphon "Gunn" Wangcharoen

29 November 2018   08:21 Diperbarui: 29 November 2018   08:47 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama tyda nulis di Kompasiana. Heu. Menjelang HSBC BWF World Tour Finals di Guangzhou bulan Desember 2018 mendatang, ada baiknya saya mengisi akun Kompasiana dengan informasi-informasi soal badminton dunia saja, yha~

Pada daftar peserta BWF World Tour Finals 2018 kategori tunggal putra, kita melihat beberapa nama kondang, seperti Kento Momota maupun Shi Yuqi dan Chou Tien-Chen. Memang, dua nama terakhir bersama Son Wan-ho adalah 3 nama yang tahun lalu juga ikutan event serupa yang digelar di Dubai dan dimenangi oleh Viktor Axelsen.

Selain nama-nama di atas, dan tentu saja Tommy Sugiarto dan Anthony Sinisuka Ginting, ada 1 nama kurang kondang, nyelip di urutan 6 dengan raihan poin tahun 2018 70 poin di atas Ginting. Namanya Kantaphon Wangcharoen, asli Thailand.


Pria yang akrab juga dipanggil Gunn ini usianya masih 20 tahun. Lahir pada 18 September 2018, Gunn kini duduk di peringkat 17 dunia. Kita ketahui bersama bahwa peringkat dunia dan peringkat untuk ke World Tour berbeda. Peringkat World Tour menggambarkan capaian seorang pemain pada tahun berjalan, sementara peringkat dunia menghitung capaian dari tahun ke tahun.

Artinya, pada tahun 2018 ini, Gunn tampil cukup konsisten sehingga bisa duduk di peringkat 6 dan lolos ke Guangzhou.

Prestasi Junior

Pada level junior, Gunn ini satu angkatan dengan Chen Yufei (tunggal putri Tiongkok) sebagai pemain yang cukup angkat nama pada tahun 2018. Tahun 2016, Gunn meraih medali perunggu pada nomor tunggal putra dan juga pada nomor tim. Pada tahun itu, Indonesia meloloskan Chico Aura Dwi Wardoyo ke final tunggal putra sebelum dikalahkan oleh Sun Feixiang.

Baik Sun Feixiang dan Chico kini masih berjuang untuk mencapai level Gunn. Chico sendiri tampil cukup baik di India Open pekan lalu dengan nyaris menjungkalkan jagoan tuan rumah, Sameer Verma di semi final. Pada babak 32 besar, Chico sendiri sukses menaklukkan unggulan kedua, Prannoy HS dengan skor mudah 21-14 dan 21-7. Prannoy sendiri dikenal sebagai pemain yang sulit ditaklukkan oleh Jonathan Christie, jagoan lain bulutangkis Indonesia selain Tommy dan Ginting.

Mari kita doakan Chico segera bisa kembali ke levelnya sesudah perjuangan berat lepas dari cedera. Ingat, dua tahun lalu Chico lebih jago daripada Gunn.

Capaian 2018

Pada tahun 2018 ini, Gunn mengikuti cukup banyak turnamen, hingga 17. Dari 17 turnamen itu Gunn sebenarnya tidak menjuarai satupun. Akan tetapi, Gunn bisa tampil di 2 semifinal yakni di Thailand Masters (S300) dan Swiss Open (S300), serta melaju hingga perempat final di New Zealand Open (S300), US Open (S300), Thailand Open (S500), French Open (S750)--dengan sebelumnya mengalahkan Ginting, dan Indonesia Open (S1000). Raihan di turnamen-turnamen itu membuahkan 66.680 poin untuk Gunn sehingga layak melaju ke Guangzhou.

Pada tahun 2018 juga, Gunn sempat memancing emosi publik Thailand melalui unggahan Instagramnya saat melakoni pertarungan di Asian Games 2018 yang dianggap menyinggung para fans. Sebagaimana Jojo dan Ginting ketika kalah, netizen Thailand juga galak-galak ternyata. 

Masalahnya kemudian, tidak seperti Jojo atau Ginting yang kalem di IG, Gunn malah membalas beberapa pesan yang memancing keributan, seperti "Maybe I'm just not good enough for you. That's why you didn't come wait for me. Hehe.". Sejurus kemudian, Gunn meminta maaf melalui IG Story dan untuk beberapa saat mengunci akun Instagramnya.

Peluang

Dari 7 calon lawan di Guangzhou, boleh dibilang Gunn adalah anak bawang. Catatan head to head sebagaimana ditampilkan oleh bwfbadminton.com menunjukkan bahwa Gunn hanya pernah menang 3 kali dari 6 calon lawannya, dengan rincian 1 kemenangan dari Sameer Verma dan 2 dari Ginting. Gunn pernah bertemu Son Wan-ho dan Shi Yuqi sekali dan takluk. Chou Tien Chen juga pernah mengalahkan Gunn 2 kali. 

Sedangkan andalan kita, Tommy Sugiarto yang paling jumawa karena selalu mengalahkan Gunn dalam 3 pertemuan mereka. Sedangkan, Gunn belum pernah berhadapan dengan pemain paling mengerikan tahun ini, Kento Momota. Setidaknya sesuai pencarian saya di situsweb BWF.

Sebagai pemain termuda di deretan 8 terbaik pemain tunggal putra tahun 2018, tentunya tampil di Guangzhou adalah pengalaman bagus untuk Gunn, yang telah melampaui lawan-lawan selevelnya di junior, sekaligus membuktikan bahwa Thailand siap meneluran permata sekelas Ratchanok Intanon untuk sektor tunggal putra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun